Suara.com - Banana Republic, brand fesyen asal Amerika Serikat baru-baru ini menjadi perbincangan warganet setelah meluncurkan sederet koleksi hijab.
Melansir dari The Sun, produk hijab itu dijual secara eksklusif di situs mereka, tersedia dalam berbagai warna dan gaya. Namun, penggunaan foto pada brosur penjualan di web Banana Republic dinilai keliru dan menimbulkan kontroversi.
Model pada salah satu gambar promosi tersebut terlihat mengenakan hijab tapi memadukannya dengan kaus ketat berlengan pendek. Ada pula gambar lain yang memperlihatkan sang model menggunakan kemeja dengan celah ke bawah dan kancing di dada terbuka.
Hal itu dinilai keliru karena bertentangan dengan pakem busana muslim. "Bagaimana mungkin Banana Republic merilis hijbab dan memakai model yang mengenakan hijab tapi dengan kemeja lengan pendek?" tulis salah satu warganet.
Baca Juga: Sejuk Dipandang, 5 Kakak Beradik Seleb yang Kompak Pakai Hijab
Warganet lainnya juga menunjukkan ketidaksukaan mereka terkait harga. Mereka menilai harga yang dipatok Banana Republic terlalu mahal. Harga yang tertera adalah mulai USD 39,5 atau sekitar Rp 500 ribu.
Noha Sahnoune, yang terlibat dalam peluncuran jilbab Banana Republic, kemudian mengungkapkan argumennya dalam sederet komentar di Twitter.
Dia menilai memang ada masalah terkait penggunaan gambar pada web tersebut. Tak berhenti sampai di situ, sesaat setelah peluncuran, ternyata produsen hijab lain berusaha untuk "mempermalukan" mereka.
Kabar terakhir, gambar model mengenakan kaus lengan pendek, serta baju dengan kancing terbuka telah dihapus dari web mereka. Namun. produk hijab tetap dipasarkan di situs tersebut.
Baca Juga: Matching, Artis Malaysia Ini Selalu Pakai Tas dan Hijab Senada