Peneliti Inggris Buat Vodka Atomik di Lahan Eks Bencana Nuklir Chernobyl

Sabtu, 10 Agustus 2019 | 04:05 WIB
Peneliti Inggris Buat Vodka Atomik di Lahan Eks Bencana Nuklir Chernobyl
Peneliti Inggris Buat Vodka Atomik di Lahan Eks Bencana Nuklir Chernobyl [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Inggris Buat Vodka Atomik di Lahan Eks Bencana Nuklir Chernobyl

Sebuah tim ilmuwan internasional baru-baru ini meluncurkan sebotol vodka yang dibuat dengan air dan sereal yang ditanam di daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir berbahaya, Chernobyl.

Disebut 'Atomik', vodka tersebut merupakan produk konsumen pertama yang keluar dari zona eksklusi Chernobyl sejak kejadian bencana nuklir yang melanda Ukraina pada tahun 1986 lalu.

Biji-bijian yang digunakan untuk membuat vodka ditanam di lahan yang terletak di dalam zona dan memerlukan proses distilasi untuk menghilangkan semua hal buruk sehingga Vodka Atomik mengandung senyawa radioaktif yang rendah.

Baca Juga: Vodka Membuatku Buta, Inilah Kisah Wanita yang Keracunan Alkohol

"Setiap ahli kimia akan memberi tahu Anda, ketika Anda menyaring sesuatu, kotoran tetap berada dalam produk limbah. Jadi kami mengambil gandum yang sedikit terkontaminasi dan air dari akuifer Chernobyl dan kami menyulingnya. Kami bertanya kepada teman-teman kami di Universitas Southampton, yang memiliki laboratorium analitik radio yang luar biasa, untuk melihat apakah mereka dapat menemukan radioaktif. Mereka tidak dapat menemukan apa pun - semuanya berada di bawah batas deteksi," kata Prof. Jim Smith dari University of Portsmouth, Inggris kepada BBC. 

Vodka Atomik diciptakan oleh tim peneliti termasuk Prof. Smith, yang telah pelajari bagaimana tanah di sekitar Chernobyl telah pulih sejak bencana nuklir tahun 1986 lalu.

Setelah memperoleh bukti ilmiah bahwa vodka tidak mengandung senyawa radioaktif, peneliti berencana untuk membuat vodkan secara komersial dan menyumbangkan sebagian besar keuntungan untuk membantu masyarakat di zona eksklusi yang terkena dampak bencana Chernobyl.

Prof. Smith mengatakan bahwa ribuan orang tinggal di Zona Pemukiman Ukraina, di mana penggunaan lahan pertanian dan investasi keuangan masih dilarang. 

"Kami tidak berpikir Zona Pengecualian harus digunakan secara luas untuk pertanian karena sekarang merupakan suaka margasatwa. Tapi ada daerah lain di mana orang tinggal, tetapi pertanian masih dilarang. 33 tahun kemudian, banyak daerah terbengkalai sekarang dapat digunakan untuk menanam tanaman dengan aman tanpa perlu penyulingan. Kami bertujuan untuk membuat produk bernilai tinggi untuk mendukung pengembangan ekonomi di luar Zona Pengecualian utama di mana radiasi sekarang bukan risiko kesehatan yang signifikan," katanya.

Baca Juga: Vodka Bunga Tulip, Minuman Hit di Restoran Elite Eropa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI