Miris, Gelombang Panas Jadi Sebab Pegunungan Alpen Makin Berbahaya

Rabu, 07 Agustus 2019 | 17:00 WIB
Miris, Gelombang Panas Jadi Sebab Pegunungan Alpen Makin Berbahaya
Pegunungan Alpen (Pixabay/Free-Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pegunungan Alpen di Eropa dikenal memiliki panorama puncak yang memukau dan dilapisi salju. Namun, bagi para pendaki, pemandangan indah tersebut tak lagi bisa dijumpai.

Akibat pemanasan global dan gelombang panas yang melanda Eropa, para pendaki Alpen harus menerima bahwa gletser di sana mulai mencair sementara bebatuan runtuh kerap terjadi.

Dilansir dari laman The Local Ch, dua pendaki Alpen bahkan dilaporkan tewas saat mendaki gunung Matterhorn akibat tertimpa batuan.

Hal ini disebabkan oleh gelombang panas yang melelehkan es dan salju di Alpen, lantas membuat batuan yang ada menjadi tidak stabil.

Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Belum Berpotensi Semburkan Awan Panas

Meski erosi sebenarnya adalah proses alami, namun suhu di musim panas tahun 2019 ini telah berhasil membuat proses tersebut terjadi lebih cepat.

Pegunungan Alpen (Pixabay/Kanenori)
Pegunungan Alpen (Pixabay/Kanenori)

Normalnya, ada 1.000 batuan per hari yang bisa jatuh dari gunung seperti Matterhorn pada musim panas.

Namun, karena adanya gelombang panas yang melanda Eropa, jumlah batuan itu pun meningkat menjadi 1.200-an.

Karena fenomena ini, maka banyak halur pendakian di pegunungan Alpen pun dinyatakan terlalu berbahaya untuk dilewati.

"Ini berlangsung cepat. Sepuluh tahun lalu, aku tidak pernah berpikir jika akan berlangsung secepat ini," kata seorang akademika di Univeristy of Savoie Mont Blanc.

Baca Juga: Selayang Pandang Etnis Tajik, Masyarakat Penghuni Pegunungan Pamir

Sebelumnya, musim panas sendiri merupakan musim pendakian yang paling optimal bagi para pendaki pegunungan Alpen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI