Suara.com - Artika Sari Devi : Model Itu Bukan Modal Cantik tapi Berkharisma.
Nama Artika Sari Devi sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka pecinta ajang kontes kecantikan.
Perempuan kelahiran Pangkal Pinang, 29 September 1979 tersebut pernah menyabet gelar Puteri Indonesia 2004 dan maju ke kontes Miss Universe 2005 di Bangkok, Thailand.
Ia berhasil menjadi perempuan Asia satu-satunya yang masuk ke-15 kontes perempuan tercantik sejagat raya tersebut.
Baca Juga: Begini Cara Artika Sari Devi Ajarkan Anak Berpuasa
Ditemui Suara.com saat menjadi juri ajang Gading Model Search 2019, perempuan berusia 39 tahun tersebut mengaku memiliki patokan khusus saat mencari bibit baru di dunia model.
"Tiap hari, tiap menit, lahir model baru. Tapi saya mencari model yang dapat menjadi role model," kata istri dari musisi, Baim, tersebut.
Artika sari Devi dan sahabatnya sesama jebolan Puteri Indonesia, Whulandary Herman, lalu membentuk sekolah model dan kepribadian bertajuk ArtikaWhulandary Beauty Camp.
Salah satu fokus dari dibentuknya beauty camp tersebut adalah mencari sosok dan memberikan kesempatan 'bagi mereka yang merasa tak layak menjadi model tapi memiliki hasrat yang kuat'.
Baca Juga: Memasuki Usia 40 Tahun, Artika Sari Devi Siap Hamil Lagi
Tak Mencari yang Modal Cantik, Tinggi, dan Berkulit Mulus
Model memang selalu identik dengan mereka yang rupawan, memiliki kaki jenjang dan berkulit mulus. Tapi kata Artika Sari Devi, tiga hal tersebut bukan lah kuncian model yang ia cari.
"Saya mencari yang berkharisma. Orang-orang yang PD dan pandai menempatkan diri," tambahnya.
Untuk itu, Artika Sari Devi tak segan bertanya kepada konsestan atau muridnya mengenai pengetahuan umum dan informasi terkini di media massa.
Bagi Artika Sari Devi, pengetahuan umum dan kepekaan sosial adalah modal besar bagi model agar dapat menjadi agen perubahan yang sesungguhnya.
"Model tak cukup hanya cantik, tak cukup hanya tinggi, tak cukup hanya punya kulit yang bagus. Tapi juga harus punya kebiasaan yang lain seperti life skill, kepekaan sosial, dan tahu keunikannya apa," tambah ibu dari dua anak tersebut.
Berhasil Mematahkan Stigma
Sebagai perempuan mungil dengan tinggi di bawah 170 cm, Artika menganggap dirinya merupakan sosok yang berhasil mematahkan stigma bahwa orang 'pendek' tidak akan sukses di panggung kontes kecantikan.
"Saya berhasil mematahkan stigma itu," tambahnya bangga.
Apalagi, ia melanjutkan, seluruh kontestan dari negara lain memiliki tubuh tinggi 'tak keruan', namun ia berhasil tampil masuk 15 besar ajang Miss Universe 2005.
"Saya berterima kasih kepada Yayasan Puteri Indonesia. Mungkin mereka pikir, ini anak memang kecil tapi nyalinya gede, kemauannya besar dan membawa misi sosial yang beragam," ungkapnya.
Di Indonesia, Artika dan Whulandary tengah dalam misi memberikan kesempatan bagi seluruh orang yang ingin bergelut di dunia modelling tanpa dibatasi urusan fisik.
"Buat saya, kita harus mengapresiasi semua bentuk tubuh karena setiap orang berbeda, jadi model itu dilihat bukan cantiknya tapi kharismanya," tutup Artika Sari Devi memberi semangat.