Model memang selalu identik dengan mereka yang rupawan, memiliki kaki jenjang dan berkulit mulus. Tapi kata Artika Sari Devi, tiga hal tersebut bukan lah kuncian model yang ia cari.
"Saya mencari yang berkharisma. Orang-orang yang PD dan pandai menempatkan diri," tambahnya.
Untuk itu, Artika Sari Devi tak segan bertanya kepada konsestan atau muridnya mengenai pengetahuan umum dan informasi terkini di media massa.
Bagi Artika Sari Devi, pengetahuan umum dan kepekaan sosial adalah modal besar bagi model agar dapat menjadi agen perubahan yang sesungguhnya.
Baca Juga: Begini Cara Artika Sari Devi Ajarkan Anak Berpuasa
"Model tak cukup hanya cantik, tak cukup hanya tinggi, tak cukup hanya punya kulit yang bagus. Tapi juga harus punya kebiasaan yang lain seperti life skill, kepekaan sosial, dan tahu keunikannya apa," tambah ibu dari dua anak tersebut.
Berhasil Mematahkan Stigma
Sebagai perempuan mungil dengan tinggi di bawah 170 cm, Artika menganggap dirinya merupakan sosok yang berhasil mematahkan stigma bahwa orang 'pendek' tidak akan sukses di panggung kontes kecantikan.
"Saya berhasil mematahkan stigma itu," tambahnya bangga.
Apalagi, ia melanjutkan, seluruh kontestan dari negara lain memiliki tubuh tinggi 'tak keruan', namun ia berhasil tampil masuk 15 besar ajang Miss Universe 2005.
Baca Juga: Memasuki Usia 40 Tahun, Artika Sari Devi Siap Hamil Lagi
"Saya berterima kasih kepada Yayasan Puteri Indonesia. Mungkin mereka pikir, ini anak memang kecil tapi nyalinya gede, kemauannya besar dan membawa misi sosial yang beragam," ungkapnya.