Suara.com - Kasus influencer atau traveler yang dikritik di media sosial karena memajang foto tak pantas memang kerap terjadi. Sebaliknya, ada kalanya pula warganet telanjur memberikan kritik tanpa mengecek fakta yang ada.
Baru-baru ini, insiden serupa dialami remaja 18 tahun bernama Qisya Mirza asal Malaysia.
Dilansir lewat laman Buzzfeed News, remaja ini diketahui sedang berkunjung ke museum seni bernama Balai Seni Lukis Negara dan tampak berfoto dengan salah satu karya yang ada.
Yang menjadi masalah, banyak warganet menunjuk bahwa Mirza tampak mengambil karya seni itu dari pajangannya dan memegangnya dengan tangan.
Baca Juga: Eloknya Potret Museum Bonsai Omiya di Jepang, Pecinta Bonsai Wajib Kesini!
Akibat mengunggah foto tersebut, banyak warganet pun mengkritik remaja ini dan menganggapnya ingin menjadi influencer. Ada juga yang menyuruhnya untuk menghormati karya seni tersebut.
"Apa saja untuk Instagram. Mereka akan menghancurkan semuanya demi likes," tulis warganet.
"Simpan tangan kotormu untuk dirimu sendiri dan nikmati seni dari kejauhan," tambah yang lain.
Menanggapi kritik tersebut, Mirza menyatakan jika apa yang terjadi sebenarnya tidak seperti dugaan warganet.
Saat dirinya berkunjung ke museum seni tersebut, Mirza menyatakan jika karya seni tersebut sudah berada di lantai dan dia ingin mengembalikannya ke tempat semula.
Baca Juga: Selain Museum, 5 Pemandangan Menakjubkan Ini Sudah Ada di Bawah Air
"Saat itu temanku mulai memotretku tanpa kusadari. Setelah sadar, aku pun ikut berpose," jelas Mirza. "Awalnya aku tidak ingin mengunggahnya di Instagram, dan aku merasa sedikit bersalah sekarang."
Sayangnya, beberapa warganet tetap menganggap bahwa Mirza bersalah dan hanya membuat-buat alasan. Mirza sendiri setuju bahwa dia harus menghargai seni, tapi dia tidak setuju dengan warganet yang mengatainya tidak sopan.
Sementara, beberapa warganet lain pun menunjukkan dukungan mereka setelah mendapat klarifikasi dari remaja tersebut.
"Baru saja melihat ini. Orang-orang bisa jadi sangat membenci. Kuharap kau baik-baik saja."
"Aku seorang seniman. Ini bukan hal besar. Seni bukan hal yang suci."