Nikmati Masa Pensiun, Pasangan Kakek Nenek Sudah Naik Pesiar 100 Kali

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 18:00 WIB
Nikmati Masa Pensiun, Pasangan Kakek Nenek Sudah Naik Pesiar 100 Kali
Ilustrasi traveling dengan kakek nenek (Pixabay/pasja1000)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berlibur dengan menggunakan kapal pesiar adalah sesuatu yang identik dengan kata mahal dan mewah. Namun, bagi pasangan kakek nenek ini, naik pesiar sudah menjadi hal wajar.

Judy dan James Franklin adalah pasangan kakek nenek yang sudah 56 tahun menikah dan kini telah pensiun.

Selama umur pernikahan mereka itu pula, keduanya sudah menghabiskan paling tidak 100 kali naik kapal pesiar bersama.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, James dan Judy pertama naik pesiar di tahun 1972 silam ketika James masih bekerja sebagai tentara dan Judy sebagai perawat.

Baca Juga: Gara-gara Kostum Badut, Penumpang di Kapal Pesiar Ini Terlibat Baku Hantam

"Membayar dengan cicilan merupakan sesuatu yang sangat membantu kami saat pertama mulai dulu, tapi sekarang, kita membayar pesiar secara penuh saat memesannya," ujar James.

Setiap tahunnya, James dan Judy sendiri diketahui menghabiskan USD 25.000 - 35,000 atau sekitar 355 juta hingga 500 juta rupiah. Jumlah itu sendiri digunakan untuk membayar 6-10 pesiar, tergantung pada lama setiap pesiar.

Ilustrasi kapal pesiar. (Pixabay/neufal54)
Ilustrasi kapal pesiar. (Pixabay/neufal54)

Beberapa destinasi yang sudah dikunjungi oleh James dan Judy di antaranya adalah Karibia, Pasifik Selatan, Amerika Selatan, Baltik, Greenland, Skotlandia, Irlandia, hingga Rusia.

Bahkan, pasangan kakek-nenek ini diketahui kerap mengajak anak-anak, cucu, hingga cicit mereka untuk pergi pesiar bersama. Totalnya, salah satu cicit mereka yang berumur 10 tahun juga sudah naik pesiar 22 kali.

Demi perjalanan pesiar berkali-kali tersebut, Judy dan James sendiri mengatakan jika mereka punya beberapa tips agar bisa terus bepergian dan menikmatinya.

Baca Juga: Tarif Bermalam di Hotel Pesiar, Sambil Nonton Olimpiade 2020 di Tokyo

"Kami biasanya bermain zip line atau berenang dengan ikan pari, tapi semakin bertambah tua, kami tidak melakukan aktivitas yang terlalu melelahkan lagi," kata Judy.

Sebaliknya, mereka pun belajar berbagai hal tentang sejarah dan budaya serta melakukan wisata jalan-jalan. Tak hanya itu, keduanya pun juga rajin membuat budget soal aktivitas apa saja yang akan mereka lakukan.

Wisata Kapal Pesiar. (Unsplash)
Wisata Kapal Pesiar. (Unsplash)

Selain membuat budget, Judy dan James juga mengatakan jika loyalitas mereka terhadap perusahaan pesiar tertentu membantu mereka mendapatkan banyak keuntungan.

Keduanya pun juga memiliki banyak kenalan yang bekerja di kapal pesiar atau hobi traveling dengan pesiar, sehingga bisa mendapatkan saran serta informasi terbaru dengan mudah.

"Sebagai orang yang sering berpesiar, kami berteman dengan awak kapal dan traveler lain, yang biasanya memiliki pemikiran serupa," kata Judy.

Terakhir, pasangan kakek nenek ini juga menyebutkan jika mereka selalu berusaha untuk memilih kamar yang memiliki balkon dan menghadap ke laut. Ini dilakukan agar mereka bisa menikmati setiap pemandangan yang ada.

Namun, bukan cuma senang-senang, James dan Judy juga menyebutkan jika mereka harus waspada dengan risiko kesehatan yang ada serta menjaga kebersihan.

Sayangnya, pasangan ini sekarang harus rehat sejenak dari dunia pesiar selama 7 bulan lamanya karena Judy harus melakukan kemoterapi dan radiasi untuk kanker payudara. Tetapi, begitu selesai, mereka sudah siap kembali naik pesiar dan mengikuti jadwal yang sudah dibuat.

"Ini sangat menyenangkan. Kami menemukan kursi di dek, menatap laut, dan melihat matahari terbenam. Lalu, kita bisa makan, pergi ke pertunjukan, atau klub komedi," kata Judy.

"Ini benar-benar hidup yang menyenangkan," tambah James.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI