Suara.com - Tidak semua orang yang sudah berusia senja bisa mendapat kenikmatan untuk menjalani pensiun dan beristirahat dari pekerjaan. Kisah penjual bubur yang viral ini adalah salah satunya.
Pertama diunggah oleh akun Max Udomsak, kakek penjual bubur asal Bangkok tersebut diketahui hidup sebatang kara di usianya yang sudah 78 tahun.
Max Udomsak sendiri memutuskan untuk mengunggah kisah kakek tersebut karena merasa iba dan ingin memberikan bantuan.
Dilansir dari laman World of Buzz, kakek penjual bubur tersebut diketahui sudah kehilangan anak-anak dan istrinya yang meninggal 2 tahun lalu.
Baca Juga: Tagar #MenuWarteg Viral, Ini 5 Cuitan Ajaib Jamaah Twitter
Demi menyambung hidup dan mendapatkan penghasilan secara jujur, kakek ini pun lantas memilih untuk berjualan bubur daging babi seharga 20 baht saja atau sekitar Rp 9.500 saja.
Sayangnya, meski sudah dihargai murah, kakek ini tetap mendapatkan kesulitan untuk menjual buburnya.
Diketahui, ada kalanya kakek ini harus melewatkan 3-4 jam berjualan tanpa ada yang membeli.
Bahkan, ada hari ketika bubur jualannya hanya laku satu porsi saja.
Karena penjualannya yang tak seberapa tersebut, kakek ini pun diketahui tidak punya rumah dan hanya bisa tinggal di bekas rumah terbakar yang diberi atap terpal.
Baca Juga: Viral, Bocah SMP Menangis Berikan Gitar Buatan Ayah ke Jokowi
Sementara setiap kali hendak mandi, kakek ini kerap diusir karena terpaksa harus menggunakan kamar mandi milik tetangganya.
Terlepas dari kondisi hidupnya yang susah, kakek tersebut diketahui tetap rajin membuka warung buburnya mulai dari pukul 3 pagi hingga larut malam.
Untunglah, setelah Max Udomsak membagikan kisah sang kakek dan membuatnya viral, banyak warganet yang merasa bersimpati.
Bahkan, Max juga meminta warganet lain untuk mengunjungi warung bubur milik kakek tersebut karena rasanya yang enak serta harganya yang murah.
Sementara, beberapa orang juga diketahui sudah mengumpulkan uang dan memutuskan untuk memberikan donasi pada kakek ini lewat Max Udomsak sebagai perantara.
Semangat, kejujuran, dan kerja kerasnya patut dicontoh!