Suara.com - Peristiwa berikut ini patut diperhatikan, jangan sampai Anda batal liburan gara-gara keracunan makanan. Seperti kisah penumpang yang memesan makanan di pesawat ini contohnya.
Sebelum menyantap hidangan, ada baiknya Anda melihat kembali tanggal kadaluarsa pada makanan.
Dilansir Suara.com dari laman The Sun, Jumat (2/8/19) beberapa waktu lalu ada seorang penumpang yang memesan makanan di pesawat.
Penumpang ini memesan makanan dengan pesanan khusus yakni menu vegan.
Baca Juga: Duh, Tisu Makan di Maskapai Ini Bikin Emosi Penumpang Terpicu
Tak lama kemudian, datanglah sajian kari merah dengan nasi di dalamnya.
Namun, betapa kagetnya penumpang tersebut ketika melihat tanggal pembuatan makanan di pesawat yang dipesannya itu.
Tertulis jelas, makanan di pesawat itu dibuat 16 bulan yang lalu yaitu pada tanggal 1 Februari 2018.
Penumpang ini juga sempat mengunggah kisahnya lewat akun Twitter miliknya yakni @sjaytx.
"Menu spesial yang saya terima hari ini ternyata dibuat pada bulan Februari 2018 lalu (usianya 1 tahun, 4 bulan). Saya akan makan ini jika Anda membawa saya ke Mars, tapi tidak untuk perjalanan dari Dallas menuju London," tulis @sjaytx.
Baca Juga: Waduh, Penumpang Temukan Gigi Dalam Makanan di Pesawat Singapore Airlines
Mulanya, penumpang ini protes kepada salah seorang pramugari.
Karena merasa kesulitan, pramugari tersebut kemudian memanggil rekannya.
"Saya memberitahu kekhawatiran saya, makanan ini dibuat pada bulan Februari, sedangkan waktu itu bulan Juni 2019. Kemudian pramugari kedua mengambil makanan itu," imbuhnya.
Pramugari rupanya kembali menjelaskan kepada penumpang itu bahwa yang tertera bukan tanggal kadaluarsa makanan.
Akhirnya, si penumpang ditawari alternatif makanan lain yakni pasta oleh sang pramugari.
Tidak heran jika penumpang ini begitu khawatir dengan makanan di pesawat yang dipesannya itu.
Salah seorang sumber dari dunia penerbangan menyebutkan, makanan di pesawat sebenarnya hanya disiapkan untuk waktu 40 hingga 60 hari saja.
Jadi, jika lewat dari masa itu sebaiknya makanan di pesawat tidak disajikan bukan?