Lebih Dekat dengan Pulau Goree, Pusat Perbudakan Kulit Hitam di Afsel

Jum'at, 02 Agustus 2019 | 15:30 WIB
Lebih Dekat dengan Pulau Goree, Pusat Perbudakan Kulit Hitam di Afsel
Pulau Goree (Wikimedia Commons Kahuna 613)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar abad 17, Pulau Goree di Senegal merupakan pusat perdagangan budak kulit hitam di Samudera Atlantik.

Kala itu, budak-budak di pulau ini dicomot dari beberapa negara Afrika sebelum diekspor ke Benua Amerika dan Eropa.

Beberapa negara macam Prancis, Inggris, Belanda hingga Portugal kerap mengambil budak dari Pulau Goree.

Terdapat satu bangunan yang jadi kamp konsentrasi penampungan budak di pulau ini. Mereka menyebutnya Maison des Esclaves.

Di dalam bangunan dengan tembok dominan berwarna merah tersebut, para budak ditampung sesuai jenis kelamin dan usia.

(Wikimedia Commons Haguard Du Nord)
Maison des Esclaves (Wikimedia Commons Haguard Du Nord)

Setiap hari, mereka hanya diberi makanan berupa kacang merah dan menerima beraneka siksaan. Sementara sebuah bola besi seberat puluhan kilogram dipasung pada kaki para budak.

(Wikimedia Commons Haguard Du Nord)
Suasana di dalam Maison des Esclaves (Wikimedia Commons Haguard Du Nord)

Sanitasi yang begitu buruk, menyebabkan banyak budak di kamp ini tewas akibat pes.

Lantas mereka yang masih hidup dikirim ke berbagai negara jajahan Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI