"Karang staghorn, misalnya yang lebih dikenal sebagai sejenis rumput liar akan terkena dampak sangat parah. Jadi 86 persen karang Staghorn sebenarnya dipengaruhi oleh gelombang panas tersebut, sedangkan sebagian karang lainnya yang lebih kuat kurang terpengaruh,” kata Cahterine.
Yang mengkhawatirkan adalah bahwa hilangnya karang-karang itu berarti kehilangan keanekaragaman di lautan secara signifikan.
"Jadi jenis ikan dan beragam invertebrata atau hewan tak bertulang belakang yang hidup di karang laut akan berkurang dan demikian juga kemungkinan kompleksitas struktural terumbu karang. Jadi, sejumlah karang berkontribusi lebih banyak pada struktur kalsium karbonat daripada yang lain. Dan itulah yang menyebabkan struktur integral yang sangat kompleks dan sangat menarik,” imbuhnya.
Meskipun sejumlah upaya dilakukan guna menghidupkan kembali terumbu karang yang sekarat, namun karang-karang itu dinilai perlahan-lahan bakal menghilang.
Baca Juga: BMKG: Gelombang Panas di Timur Tengah Tak Menjalar ke Indonesia
Saat ini, para ilmuwan mengemukakan dunia tidak melakukan apa yang diperlukan untuk mencegah kenaikan suhu laut yang dahsyat.