Suara.com - Makin Populer, Tas Branded tapi Second Jadi Lifestyle?
Jujur saja, siapa yang tak kepincut saat melihat aneka tas branded seperti Hermes, Chanel, Louis Vuitton sampai Fendi dijajakan di toko-toko kaca mewah yang ada di pusat perbelanjaan?
Di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, tas branded telah menjadi bagian dari gaya hidup kaum urban. Motivasinya pun beragam, mulai dari sebagai kolektor, investasi sampai panjat sosial.
Tapi menurut Founder Irresistible Bazaar, Marisa Tumbuan, konsep barang branded, khususnya tas, tak melulu 'beli baru'.
Baca Juga: Pamer Tas Rp 20 Juta, Selebgram Ini Diciduk Admin Pajak Hingga Tuai Hujatan
Setelah bertahun-tahung mengadakan bazaar tas preloved, Marisa melihat sudah banyak masyarakat Indonesia yang menjadikan tas branded preloved sebagai bagian dari gaya hidup baru.
"Barang second (preloved) bisa menjadi lifestyle di Indonesia juga. Kalau tas branded sudah tidak dipakai, ya dijual saja," kata Marisa saat pembukaan agenda Irresistable Bazaar #16 di Grand Indonesia Mall, Jakarta, Rabu, (31/7/2019).
Ia menyebutkan, beli-jual tas branded merupakan bentuk smart shopper atau konsumen pintar yang sangat menguntungkan.
Apalagi, Marisa percaya, pasar tas branded preloved Indonesia cukup besar dengan peminat yang berlimpah. "Apalagi penduduk Indonesia sangat banyak dan sudah melek fesyen serta menghargai barang asli dan lebih memilih barang asli. Hal ini membuat perputaran barang (branded preloved) yang cepat," tambahnya.
Irresistible Bazaar #16 sendiri kembali digelar di Lantai 5, West Mall GI dan menghadirkan ratusan tenant tas preloved untuk peminat tas branded yang kini menjadi lifestyle. Acara berlangsung mulai 31 Juli sampai 4 Agustus 2019.
Baca Juga: Terekam CCTV, Power Bank di Dalam Tas Keluarkan Semburan Api