Walaupun Korea Selatan tengah menghadapi tantangan ekonomi akibat jumlah populasi yang terus menurun. Baeck dan temannya menilai upaya pemerintah meningkatkan tingkat kelahiran terasa 'kejam' dan 'mengecewakan'.
Saat ini, pemerintah masih menawarkan insentif dan biro jodoh bagi para lajang di Korea Selatan. Bahkan, ada kota yang meminta wanita menyerahkan foto lengkap dengan formulir informasi pribadi yang berisi tinggi dan berat badan, serta pengalaman kerja.
Orang-orang seperti Baeck menganggap kebijakan Korea Selatan saat ini tak memberikan dukungan nyata kepada wanita dan semua yang telah mereka alami usai melahirkan anak, baik secara fisik dan mental.
Mereka juga yakin karier dan impian mereka terpaksa dikorbankan jika punya anak, terutama di pasar kerja Korea Selatan yang kompetitif.
Baca Juga: Tak Ragu Berkomitmen, Ini Alasan Pria Ingin Cepat Menikah