Kesetaraan Gender, Lelaki Boleh Lakukan Pekerjaan Rumah Tangga?

Senin, 29 Juli 2019 | 11:14 WIB
Kesetaraan Gender, Lelaki Boleh Lakukan Pekerjaan Rumah Tangga?
Ilustrasi melakukan pekerjaan rumah tangga. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Faktanya, perempuan, menurut sebuah studi terbaru, masih melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tangga, ketika mereka tinggal dengan pasangan lelaki mereka.

Menurut analisis yang dilakukan oleh University College London (UCL) dan diterbitkan dalam jurnal Work, Employment, and Society, norma gender tetap kuat dalam hal pekerjaan rumah tangga (domestik).

Para peneliti menilai data dari lebih dari 8.500 pasangan heteroseksual yang diwawancarai untuk UK Household Longitudinal Study antara tahun 2010 dan 2011.

Mereka menemukan bahwa perempuan melakukan kira-kira 16 jam pekerjaan rumah tangga setiap minggu, sementara lelaki hanya melakukan pekerjaan rumah tangga selama enam jam seminggu.

Baca Juga: ART Mudik, Ini Pekerjaan Rumah Tangga yang Bisa Dibantu oleh Anak

Lebih lanjut, perempuan melakukan sebagian besar tugas rumah tangga pada 93 persen pasangan yang dianalisis untuk penelitian ini.

Ketika kedua individu memiliki pekerjaan penuh waktu, perempuan ditemukan lima kali lebih mungkin daripada lelaki untuk menghabiskan setidaknya 20 jam seminggu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga.

Pasangan yang dinilai untuk penelitian ini dibagi menjadi delapan kelompok yang terpisah tergantung pada profesi mereka.

Kelompok-kelompok ini termasuk pasangan yang sama-sama berpenghasilan, pasangan di mana lelaki adalah pencari nafkah utama dan perempuan melakukan sebagian besar pekerjaan rumah, dan banyak lagi.

Para penulis penelitian menyatakan bahwa ada dua kelompok yang dapat dianggap paling egaliter, yakni dalam kelompok perempuan pencari nafkah dan kelompok lelaki dengan pekerjaan domestik berjam-jam.

Baca Juga: Negara Ini Wajibkan Anak-anak Lakukan Pekerjaan Rumah Tangga

"Kelompok perempuan pencari nafkah adalah satu-satunya kelompok di mana pasangan lelaki mereka ikut berkontribusi untuk pekerjaan rumah dengan jumlah yang hampir sama dengan pasangan mereka, dan kelompok ini memiliki proporsi tertinggi di mana para perempuan memiliki pendidikan lebih tinggi daripada pasangan mereka," tulis para peneliti.

Sementara lelaki dalam kelompok dengan pekerjaan domestik berjam-jam menghabiskan rata-rata 20 jam seminggu untuk melakukan pekerjaan rumah, ini hanya dua pertiga di bawah perempuan yang menjadi pasangan mereka yang juga masih melakukan pekerjaan domestik.

Dilansir dari laman The Independent, para peneliti menyimpulkan, penelitian mereka menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam pembagian kerja domestik di antara pasangan modern di Inggris adalah langka. Mereka juga menambahkan bahwa norma gender masih tetap kuat dalam hal ini.

"Mengubah sikap tentang norma gender adalah salah satu cara untuk mendorong perubahan di bidang ini," kata Profesor Anne McMumm, peneliti utama dalam penelitian ini. Bagaimana menurutmu? 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI