Suara.com - Kesadaran masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat terus meningkat seiring waktu. Terbukti, beragam katering makanan sehat kian menjamur dan semakin mudah ditemui. Peminatnya pun cukup banyak, dengan pilihan makanan yang juga beragam.
Salah satunya adalah Dapoer2Mbakyu milik Rena Basuki. Berbeda dengan katering makanan sehat lainnya, Dapoer2Mbakyu hadir di tengah perjuangan Rena Basuki menghadapi salah satu penyakit autoimun yang dinamakan Rheumatoid Arthritis (RA) dalam tubuhnya.
Alami autoimun langka Rheumatoid Arthritis (RA)
Mengawali kisahnya, perempuan berusia 45 tahun ini mengatakan, ia sudah mulai mengalami berbagai kondisi aneh dalam tubuhnya sejak 2005 silam.
Saat itu, kata perempuan berhijab ini, dirinya mulai merasa cepat lelah, nyeri dan ngilu di bagian tangan dan kaki. Sesekali kepalanya terasa pusing luar biasa.
Baca Juga: Sakit Autoimun, Perempuan Ini Tak Memiliki Sehelai Rambut di Seluruh Tubuh
Tak sampai di situ, ia pun kerap mengalami sakit typhus yang membuat tubuhnya mengalami perdarahan hebat. Kondisi ini terus berlangsung hingga tahun 2009.
"Di akhir tahun 2013, saya mulai mengalami pembengkakan di area wajah, kaku di sekujur tubuh hingga tak bisa berjalan. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosis saya memiliki autoimun RA," kisahnya.
RA merupakan salah satu jenis autoimun langka yang dapat memicu kerusakan pada kulit, mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah.
Seakan belum selesai ujian yang harus ia terima, saat Rena masih berusaha menerima kondisinya yang memiliki autoimun RA, buah hatinya, Nadia, juga rupanya mengalami mengalami autoimun dengan jenis yang berbeda.
Kondisi ini tentu membuatnya semakin terguncang. "Hal inilah yang semakin mendorong saya untuk berhenti dari pekerjaan dan memilih tidak melanjutkan tesis yang sedikit lagi rampung," tuturnya.
Baca Juga: Perhatikan: Jangan Abaikan Gejala Penyakit Autoimun Berikut!
Bangkit dan mendirikan katering sehat
Namun, tak mau lama-lama hidup dalam kesedihan dan keputusasaan, Rena mulai bangkit. Perkenalannya dengan seorang praktisi vegan asal Yogyakarta, Janti Wignjopranoto, menjadi awal perdamaiannya dengan autoimun RA.