Selain itu, menurut radar, ada beberapa kuil Neolitik yang masih tersembunyi di area tersebut dan menunjukkan bahwa Stonehenga hanya bagian kecil dari area yang lebih besar.
2. Menggunakan dua tipe batu
Ada dua jenis batu yang digunakan untuk membangun Stonehenge, yaitu batu pasir berukuran besar dan bluestones yang berukuran kecil.
Batu pasir tersebut dapat ditemukan di area yang ada di sekitar Stonehenge, sekitar 32 km jauhnya.
Baca Juga: Sambut Solstis Bulan Juni, Ribuan Orang Penuhi Stonehenge
Sementara, bluestones berasal dari Bukit Preseli yang ada 225 km jauhnya dari Stonehenge.
3. Butuh keahlian khusus untuk membangunnya
Untuk memastikan batu-batu di Stonehenge dapat berdiri tegak selama ribuan tahun lamanya, butuh keahlian dan teknik khusus yang berhubungan dengan pertukangan.
Stonehenge dibangun dengan cara menggali lubang untuk batu-batu tersebut, meletakkan tiang dan rangka kayu untuk menyangganya, sebelum menarik batu-batu tersebut agar dapat berdiri tegap.
4. DNA dapat digunakan untuk mencari siapa pembuat Stonehenge
Baca Juga: Terungkap, Peneliti Genetik Ini Tunjukkan Pembuat Stonehenge
Sejak dulu, pertanyaan mengenai siapa yang membangun Stonehenge belum dapat dipecahkan.