Di sisi lain, warga Myanmar menyambut baik hal ini meski mereka berharap agar kuil di Bagan tetap bisa diakses oleh warga lokal yang ingin mempelajarinya.
"Penting untuk memastikan Bagan bisa diakses orang Myanmar dan tidak menjadi playground untuk turis. Siswa dan peziarah dari Myanmar, bukan turis, harus berada di pusat perencanaan semua ini," ujar ahli sejarah setempat.
Selain melarang turis untuk memanjat, pemerintah Myanmar juga dikabarkan akan segera memindahkan semua hotel di area tersebut ke tempat lain pada tahun 2028 nanti.
Baca Juga: Bermekaran Cantik, Menikmati Pesona Bunga Azalea di Kuil Nezu Shrine Jepang