Suara.com - Ganja Ternyata Ampuh Sembuhkan Jerawat Membandel
Penangkapan aktor Jefri Nichol karena kedapatan memiliki barang bukti ganja, semakin memperpanjang daftar publik figur Indonesia yang menggunakan narkotika tersebut.
Meski tanaman Cannabis Sativa atau ganja kerap disalahgunakan menjadi narkotika yang dapat menimbulkan sensasi 'tinggi' atau 'nge-fly' pada pemakainya, namun sejumlah penelitian juga mengungkap jika senyawa alami pada tanaman ini memiliki sejumlah manfaat.
Salah satunya Cannabidiol, atau CBD yang dikenal ampuh mengobati jerawat. CBD adalah satu dari 100 senyawa dalam tanaman ganja yang memiliki manfaat untuk permasalahan umum kulit pada segala usia ini.
Baca Juga: Jefri Nichol Ditangkap Narkoba, Ini 5 Manfaat Ganja Medis untuk Kesehatan
Dilansir Medical News Today, ada banyak faktor yang mempengaruhi jerawat, diantaranya ketidakseimbangan hormon, genetika, hingga produksi sebum berlebih.
Sebum sebenarnya membantu melindungi kulit kita dari dunia luar. Namun, ia dapat bercampur dengan sel kulit mati, kotoran, atau polutan lainnya dan terperangkap di dalam pori-pori. Pori yang tersumbat inilah kemudian menjadi jerawat.
Beberapa faktor lain, seperti diet, tingkat stres, dan beberapa obat, juga dapat meningkatkan keparahan jerawat pada seseorang.
Menyangkut hal ini, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa CBD yang diekstrak menjadi minyak dapat bermanfaat untuk jerawat dan kondisi kulit lainnya.
Seperti sebuah studi tahun 2014 yang mengeksplorasi efek CBD pada sebosit manusia, yang merupakan sel yang membuat sebum. Para peneliti menemukan bahwa CBD mencegah sel-sel ini dari membuat terlalu banyak sebum berminyak.
Baca Juga: Sampingan Bisnis Ganja, Axl Roses Ditangkap di Batam
Mereka juga mengungkapkan bahwa minyak CBD memicu reaksi anti-inflamasi dalam sel dan mencegah aktivasi sitokin inflamasi. Sitokin dapat memicu jerawat, jadi menguranginya dapat membantu mencegah jerawat lebih lanjut.
Sebuah tinjauan tahun 2016 tentang tanaman ganja juga menyoroti efek antibakteri dan antijamurnya. Efek ini dapat membantu mengurangi infeksi dari kotoran dan polutan lain pada kulit.
Meski hasil awal dari studi ini menjanjikan, uji coba pada manusia masih perlu dilakukan. Agar dokter bisa merekomendasikan minyak CBD atau produk ganja sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit anti jerawat, penelitian pada manusia perlu dibuktikan secara langsung.
Biasanya, di beberapa negara, minyak CBD dapat digunakan secara langsung pada kulit, maupun penggunaan oral. Bahkan dijual secara online.
Pada penggunaan topikal, cukup campurkan minyak ini dengan beberapa minyak lain, seperti minyak kelapa, minyak zaitun, shea butter atau minyak argan ke bagian yang mengalami jerawat.
Namun, tak sedikit pula yang mengonsumsi minyak CBD untuk mengobati jerawat, karena senyawa anti-inflamasi dalam CBD masih aktif ketika mereka memasuki tubuh.
Tapi, penelitian yang mengeksplorasi minyak CBD dan kulit telah mengonfirmasi bahwa menerapkan minyak CBD secara langsung ke sel-sel sebum kulit itu justru lebih baik.
Selain minyak CBD, ada beberapa produk lain yang bisa ditemui di pasaran yang mengandung senyawa lain dari tanama ganja, seperti tetrahydrocannabinol, komponen psikoaktif ganja.
Meskipun tidak menyebabkan efek 'nge-fly' jika seseorang menerapkannya secara topikal, mungkin penting untuk diperhatikan jika Anda memiliki kulit sensitif atau menjalani tes narkotika secara teratur.