Menurut ketua peneliti yang juga seorang ahli musik, Björn Vickhoff, detak jantung anggota paduan suara tidak hanya melambat ketika mereka mulai bernyanyi, tetapi secara bertahap jadi tersinkronisasi. Pada akhirnya, irama jantung setiap anak itu berdetak seirama dengan tempo lagu.
Vickhoff mengatakan, saat menyanyi dan mengembuskan napas, tubuh manusia akan mengaktifkan saraf vagus dari batang otak ke jantung. Saraf vagus yang aktif akan membuat jantung berdetak lebih lambat dan diyakini baik untuk menigkatkan kesehatan emosional.
Vickhoff kemudian membandingkan efek dari manfaat menyanyi dengan manfaat yoga. Nyatanya, keduanya hampir memiliki manfaat yang sama. Vickhoff mengatakan bahwa yoga dan bernyanyi sama-sama menjaga sistem pernapasan tetap terkontrol dengan baik.
Terlebih jika pernapasan Anda baik, efek positifnya juga akan melekat dalam jangka waktu panjang bagi kesehatan jantung dan tekanan darah.
Baca Juga: Mirip Vampir, Pria Ini Ikhlas Darahnya Disedot Hewan Peliharaan
3. Mengurangi pikiran negatif
Connie Omari, seorang konselor dan terapis di North Carolina Amerika Serikat, juga berpendapat yang sama soal manfaat bernyanyi.
Omari melatih para pasien-pasiennya untuk sering nyanyi, termasuk saat mengemudi sendiri di dalam mobil. Latihan ini dianggapnya bisa menjadi cara mengurangi pikiran negatif yang kadang muncul tanpa diundang saat Anda sedang bengong dalam waktu lama. Misalnya saat menyetir.
Nah, dengan bernyanyi sambil nyetir, Anda mungkin juga dapat sekaligus mengurangi tendensi ingin marah-marah dan mengumpat menghadapi kemacetan jalanan.
4. Mencegah kecemasan
Baca Juga: Oposisi atau Berkoalisi? Gerindra Ingin Begini
Katie Ziskind, terapis psikologi dari Connecticut, juga mengutarakan manfaat bernyanyi sambil mendengarkan musik. Ia mengatakan bahwa mendendangkan sebuah lagu bisa membuat tubuh melepaskan hormon oksitosin dalam jumlah banyak keluar.