Berskala Internasional, 4 Fakta SUMONAR 2019 di Yogyakarta

Selasa, 23 Juli 2019 | 13:39 WIB
Berskala Internasional, 4 Fakta SUMONAR 2019 di Yogyakarta
Sumonar (Jogja Video Mapping Official Site)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kurang dari seminggu, SUMONAR 2019, festival video mapping dan instalasi cahaya akan digelar di Yogyakarta.

Mengusung tema, "My Place, My Time (a projection mapping and interactive art festival)" event kolektif ini akan menampilkan beragam karya visual berbasis pemetaan video dari berbagai seniman lintas disiplin di Indonesia dan Asia.

Diinisiasi SAAB Production dan Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP), festival internasional ini akan digelar sedari tanggal 26 Juli hingga 5 Agustus 2019.

Suara.com mencatat 4 hal yang harus kamu ketahui jelang festival SUMONAR 2019 berlangsung. Apa saja?

Baca Juga: SUMONAR 2019: Cara Lain Melihat Gempuran Bangunan di Kota Yogyakarta

Diadakan di kawasan landmark kota Yogyakarta

Masih berpusat di sekitar bilangan 0 kilometer, Yogyakarta, SUMONAR 2019 akan menyasar beberapa landmark Kota Pelajar, dari Pedestrian Loop Station, Pedestrian Sonobudoyo, Gedung Museum Bank Indonesia hingga Gedung Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Melibatkan seniman visual Asia dan Tanah Air

Deretan penampil di SUMONAR 2019 (Jogja Video Mapping Official  Site)
Deretan penampil di SUMONAR 2019 (Jogja Video Mapping Official Site)

SUMONAR 2019 akan melibatkan 13 seniman video mapping dari dalam dan luar negeri, serta 12 seniman instalasi cahaya.

Di antaranya, Derek Tumala dari Filipina. Serta duo, Raymond Nogueira/Rampage dari Macau.

Baca Juga: Sabet Juara Ketiga di Festival Dunia, Menanti Kejutan MoDAR di SUMONAR 2019

Sementara itu sejumlah nama besar dalam dunia visual Tanah Air akan mendominasi perhelatan internasional ini, antara lain grup visual mapping lintas disiplin, MoDar, peraih juara ketiga dalam event mapping dunia, Moscow International Festival Circle of Light 2018.

Selain mereka, turut pula para dedengkot JVMP macam Next, LZY, Ismoyo R Adhi, Lepaskendali hingga RPTV.

Alternatif lain menyimak gempuran pembangunan di Yogyakarta

Press Conference SUMONAR 2019 di Artotel, Yogyakarta, Senin (22/7) (SUARA.com/Aditya)
Press Conference SUMONAR 2019 di Artotel, Yogyakarta, Senin (22/7) (SUARA.com/Aditya)

Mengangkat tema SUMONAR, tim JVMP dan SAAB Production berusaha menyuguhkan interaksi antara kota dan penghuninya.

SUMONAR sendiri berusaha menjawab ketidaknyamanan setiap warga negara tentang ruang hidup mereka.

Melalui pertunjukan video interaktif dan instalasi cahaya, segala yang berinteraksi dan berevolusi di kawasan perkotaan ditampilkan.

Segala yang bergerak dalam rahim setiap kota, dari deretan bangunan, dinding, pagar, beton, jembatan: yang digugat dan diabaikan, yang difungsikan dengan beraneka kepentingan hingga yang terlihat dan tergantikan akan dirangkum selama sepuluh hari dalam gelaran SUMONAR 2019: My Place, My Time (a projection mapping and interactive art festival).

"Bahwa yang terjadi di Yogyakarta, tak pernah lepas dari peran para stakeholder dan orang-orang yang hidup di dalamnya. Melalui SUMONAR, kami berusaha memberikan stimulan, dan tawaran bagaimana cara melihat kota Yogyakarta hari ini," ujar Ishari Sahida, atau yang akrab dikenal Ari WVLV, Festival Director SUMONAR 2019, menjelaskan semangat festival internasional ini saat ditemui Suara.com dalam konferensi pers yang diadakan di Artotel, Yogyakarta, Senin (22/7).

Ari WVLV melanjutkan, "Jogja yang disesaki bangunan bisa dilihat dengan cara lain. Tembok-tembok besar yang berdiri di kota ini bisa terlihat indah bergantung cara kita melihatnya, seperti itulah festival mapping video ini hadir," tuturnya.

Didukung teknologi mumpuni

Mapping di Taman Budaya Yogyakarta (Jogja Video Mapping Official  Site)
Mapping di Taman Budaya Yogyakarta (Jogja Video Mapping Official Site)

Menariknya, SUMONAR 2019 sekaligus merupakan ajang unjuk taring anggota JVMP sebagai kelompok seniman mapping video dan penggagas festival berskala internasional.

Ari WVLV, Festival Director SUMONAR 2019 menyebut untuk dapat memperoleh sertifikasi sebagai festival mapping video berskala internasional, tim nya harus mempersiapkan segala macam fasilitas dan akomodasi yang lulus syarat uji kompetensi dari Asosiasi Festival Cahaya di Jepang.

Di antaranya macam teknologi mumpuni yang didukung penuh Epson.

"Kali ini SUMONAR didukung oleh proyektor laser dari Epson yang berkekuatan hingga 25 ribu lumens dengan rasio kontras hingga 2.500.000 berbanding," ujar Ari WVLV dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI