Semua rumah pun dicat dengan warna-warni bak pelangi, membuatnya sebagai objek warisan sejarah yang sukses menarik atensi.
Saking uniknya rumah-rumah ini, tak heran jika harganya pun mahal bukan main.
Rumah-rumah peranakan dapat terlihat di setiap sudut Joo Chiat Road, baik yang masih totalitas mempertahankan bentuk aslinya maupun yang sudah mengalami perombakan.
Sayangnya, karena hari sudah mulai gelap saat kami tiba di Joo Chiat Road, warna-warni di area rumah peranakan tersebut tidak seindah saat siang hari.
Baca Juga: 3 Destinasi Romantis di Singapura, Quality Time Kian Greget Bareng Si Dia
Perjalanan mengelilingi area peranakan sendiri berlangsung sekitar 3 sampai 4 jam lamanya.
Demi mengisi tenaga, kami pun menyempatkan diri untuk mencicip kuliner berupa kue putu piring dan pisang goreng.
Kue putu piring tak jauh berbeda dari putu di Indonesia, hanya saja cetakannya berbentuk pipih layaknya piring.
Bisa dibilang, kami benar-benar mendapat banyak pengalaman baru soal wisata di Singapura sekaligus pelajaran berharga lewat Evening Food and Cultural Tour of Joo Chiat yang direkomendasikan Agoda tersebut.
Tur ini sendiri bisa dinikmati baik oleh keluarga maupun saat kamu liburan bersama teman. Sementara untuk pecinta kuliner, tur ini dijamin tidak akan mengecewakan lidahmu.
Baca Juga: Bergaya Futuristik, 4 Spot di Singapura Ini Bak Latar Film Sci-fi
Namun, karena kamu diharuskan untuk berjalan berjam-jam, pastikan untuk mengenakan sepatu yang nyaman dan menyiapkan tenagamu, ya.