Infografis
Suara.com - Semenjak Sultan Muhammad V menikah dengan Miss Moscow, Oksana Voevodina, Kerajaan Kelantan jadi sering disorot media. Beberapa kontroversi mulai terkuak termasuk status putra mahkota yang disematkan Oksana Voevodina pada anaknya.
Beberapa waktu lalu, Oksana memang menulis di Instagram, buah hati hasil pernikahannya dengan Sultan Muhammad V yang bernama Ismail Leon-Tengku Mahkota Kelantan akan jadi pewaris kerajaan.
Rupanya pihak kerajaan gerah dengan pernyataan itu. Dilansir dari Malaysia Today, Kerajaan Kelantan kemudian mengeluarkan sebuah pengumumuman resmi terkait status anggota keluarga kerajaan.
Melalui juru bicara mereka Nik Mohd Shafriman Nik Hassan, Kerajaan Kelantan menjelaskan jika status dalam kerajaan tak bisa ditentukan dengan mudah dan hanya bisa diketahui dari pengumuman resmi kerajaan.
Baca Juga: Putra Mahkota Uni Emirat Arab Tewas Misterius di Inggris
"Tidak ada seorangpun yang bisa menyebut dirinya sebagai Permaisuri Kelantan, Raja Perempuan Kelantan, Sultanah Kelantan atau Ratu Kelantan tanpa pengumuman resmi dari istana Kelantan," ujar Nik Mohd Shafriman Nik Hassan.
Pernyataan ini seolah menyentil postingan Oksana di Instagram. Beberapa waktu belakangan ini, Oksana memang sedang getol mengumumkan sosoknya melalui media sosial.
Secara berkala dia berbagi cerita tentang kisah cintanya dengan Sultan Muhammad V yang menikahinya pada 2018 lalu. Oksana juga bercerita jika dia baru saja melahirkan putra dua bulan lalu dan putra inilah yang dia sebut sebagai putra mahkota.
Seiringan dengan postingannya di Instagram, Oksana juga tengah diterpa gosip perceraian dengan Sultan Muhammad V.
Dilansir dari Astro Awani, Selasa (16/7/2019), sebuah dokumen perceraian yang menunjukkan atas nama perempuan Rusia, Rihana Oksana Gorbatenko telah sah diceraikan talak tiga.
Baca Juga: Penyidik: Ada Bukti Kuat Putra Mahkota Saudi Terlibat Pembunuhan Khashoggi
Dokumen perceraian itu diyakini telah diajukan pada 22 Juni 2019 lalu di Singapura. Permohonan perceraian baru disahkan oleh Pengadilan Syariah pada 1 Juli 2019.
