Gerakan ini menganggap makanan cepat saji merugikan bisnis peternakan dan perkebunan lokal.
Lebih jauh, esensi masyarakat dalam mengolah dan mengonsumsi makanan pun turut berubah.
Produsen fast food juga digugat sebab menurunkan jumlah nutrisi asli makanan, menyebabkan konsumennya mengalami bermacam gangguan pencernaan dan obesitas.
Slow Eating
Gerakan ini mengkampanyekan konsumen untuk dapat mengunyah makanan secara perlahan guna memastikan makanan yang dilumat hancur seratus persen saat dicerna tubuh.
Teknik melumat makanan secara perlahan juga dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dan memperbaiki penyerapan nutrisi.
Slow Parenting
Orang tua yang menerapkan gaya asuh ini akan membiasakan anaknya untuk lebih bersabar dalam memperoleh apa pun yang mereka inginkan.
Kesadaran yang dipupuk sejak dini tersebut akan berpengaruh pada peningkatan kecerdasan emosi (EQ) anak seiring mereka beranjak dewasa.