Keputusan drastis Akio Arima memicu kontroversi di Jepang. Tetapi kata Arima, hal tersebut malah menjadi bukti adanya perilaku kasar warga
senegaranya.
Kata Arima, ia tidak pernah memiliki masalah dengan pelanggan asing, jadi dia lebih suka hanya melayani turis asing daripada turis lokal asal Jepang.
Dilaporkan SoraNews24, Yaeyama Style merupakan restoran kecil yang hanya memiliki sekitar belasan kursi.
Sang pemilik restoran Arima meminta para pelanggannya untuk memesan setidaknya semangkuk ramen untuk di makan sendiri-sendiri. Tapi Meski imbauan tersebut telah dipasang di seluruh penjuru restoran, beberapa pelanggan asal Jepang masih bersikeras untuk membeli semangkuk berdua.
Baca Juga: Siap Dibuka Untuk Turis, Begini Penampakan Piramida Bengkok di Mesir
Pelanggan lain biasanya membawa makanan dan minuman dari luar untuk dikonsumsi. Ada juga pelanggan yang membawa bayi dan balita padahal tidak izinkan.
Merasa muak, pemilik restoran memutuskan untuk melarang semua pelanggan Jepang untuk masuk.
"Orang Jepang berpikir 'Pelanggan adalah raja', setiap orang diperparah dengan perilaku turis yang buruk, jadi saya pikir tindakan saya benar. Saya tidak punya pelanggan. Kemarin, hanya dua orang yang datang. Dan seperti yang saya harapkan, banyak orang mengeluh kepada saya tentang aturan baru. Ini sulit dari sudut pandang ekonomi, tetapi saya akan tetap menggunakannya sekarang, dan luangkan waktu untuk bersantai dan membersihkan restoran," katanya.
Pengusaha berusia 42 tahun ini terus menegakkan aturan dan hanya mengizinkan pelanggan asing masuk ke restorannya. Meskipun dia memiliki masalah dengan sesama orang Jepang, dia mengakui bahwa tidak semua pelanggannya jahat.
Karena itu juga dia mempertimbangkan untuk mengizinkan beberapa pelanggannya untuk makan di restoran dengan kartu anggota.
Baca Juga: Guru Olahraga Cabuli Turis Asing, Pelaku Justru Salahkan Korban
Tidak jelas apakah Arima berencana untuk mengimplementasikan program kartu anggota sekarang atau akan menunggu sampai larangan umum berakhir pada bulan Oktober mendatang.