Mahasiswa Unika Atma Jaya Kembangkan Robot Bantuan untuk Bencana

Selasa, 16 Juli 2019 | 12:00 WIB
Mahasiswa Unika Atma Jaya Kembangkan Robot Bantuan untuk Bencana
Robot yang bisa mendeteksi gempa. (Dok Prodi Teknik Mesin Unika Atma Jaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahasiswa Unika Atma Jaya Kembangkan Robot Bantuan untuk Bencana.

Indonesia terletak di kawasan Cincin Api Pasifik dan pada titik pertemuan beberapa lempeng tektonik. Keadaan geografis ini menyebabkan Indonesia sering tertimpa bencana gempa bumi dan telah memakan banyak korban jiwa.

Pada 2018, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 23 gempa yang merusak Indonesia dan memakan ribuan korban jiwa. Banyaknya kejadian dan korban gempa di Indonesia, membuat anak bangsa terus berinovasi untuk menciptakan teknologi bantuan untuk bencana.

Kendala tim penyelamat dan pencari korban kerap kali kesulitan dalam melakukan aktivitasnya.

Baca Juga: Sistem Pencucian Robotik Timbulkan Baret Halus, Benarkah?

Hal ini yang memicu ide kreatif mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Unika Atma Jaya dalam mengembangkan Search and Rescue Hybrid Robot (SRHR). Robot ini berfungsi dalam membantu mencari dan menyelamatkan korban bencana.

Robot pendeteksi gempa tersebut dilengkapi dengan teknologi hybrid sehingga mampu bergerak dengan roda dan berjalan dengan kaki. Hal ini juga membuat robot pendeteksi gempa dapat digunakan dalam lingkungan industri maupun lingkungan alam seperti goa, tanah, dan jalan berbatu.

“Produk ini merupakan prototype yang masih akan kami kembangkan. Masih banyak hal yang harus dicoba seperti pengaplikasian feedback control, image recognition, GPS, serta proses pembuatan produk yang lebih dapat diandalkan,” jelas Christiand, S.T, M. Eng., pembimbing dari Prodi Teknik Mesin Unika Atma Jaya dikutip dari siaran pers yang diterima Suara.com.

Christian juga memaparkan bahwa selama ini mereka hanya mengandalkan teknologi 3D printing sehingga masih banyak yang harus dilakukan untuk menyempurnakannya. Robot pendeteksi gempa ini baru dilakukan uji coba fungsi modul dan pergerakannya saja. Meski begitu robot ini bersifat modular sehingga memungkinkan untuk dikembangkan leboh lanjut oleh developer lain.

Penilitian ini telah menghabiskan biaya Rp 15 juta belum termasuk penggunaan listrik, air, dan bensin. Namun demikian, diharapkan nantinya robot karya mahasiswa ini dapat mendeteksi gempa dan berguna untuk memberikan bantuan membantu mencari dan menyelamatkan korban bencana di Indonesia.

Baca Juga: Keren, Sistem Robotik Pangkas Waktu Cuci Mobil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI