Suara.com - Situs pembangkit listrik tenaga nuklir, Chernobyl akhirnya diresmikan sebagai destinasi wisata baru di Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky melalui surat keputusan peresmian Chernobyl, Rabu (3/7) memimpin peresmian kawasan berbahaya, saksi bisu sejarah paling kelam dalam peradaban Ukraina tersebut.
Surat peresmian yang ditandatangani sang presiden turut berisikan rencana pembangunan jalur pejalan kaki dan agenda peningkatan kualitas sinyal seluler di kawasan itu.
Status baru Chernobyl tersebut sekaligus menandai peletakan kubah metal teranyar untuk reaktor nuklir di Chernobyl.
Baca Juga: Bukan di Pripyat, Mengintip Kota yang Jadi Lokasi Syuting Chernobyl
Kubah senilai 1,7 miliar dollar AS atau setara Rp 25 triliun tersebut diharapkan sanggup menahan kebocoran radiasi di kawasan itu selama 100 tahun ke depan.
Seperti diketahui, tiga dekade silam, tepatnya pada 26 April 1986, reaktor nomor empat di PLTN Chernobyl meledak dan meluluh lantakkan Uni Soviet bagian barat, Ukraina, dan Eropa.
Tragedi yang kemudian dikenal luas sebagai 'bencana Chernobyl' tersebut menyebabkan 350.000 penduduk diungsikan selama periode 1986 hingga 2000, sementara kondisi perekonomian Uni Soviet gegar dan goyah seketika kala itu.