Tak Cuma Patah Hati, 5 Dampak Negatif Jadi Korban Selingkuh

Jum'at, 12 Juli 2019 | 19:40 WIB
Tak Cuma Patah Hati, 5 Dampak Negatif Jadi Korban Selingkuh
Ilustrasi lelaki memergoki pasangannya sedang selingkuh. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan biasanya muncul saat seseorang merasa di bawah tekanan atau ancaman. Setelah dikhianati, korban selingkuh cenderung trauma terhadap hal yang telah dialaminya.

Kondisi ini akan menjadi semakin parah jika perselingkuhan itu berdampak besar pada aspek kehidupan korban lainnya. Hal ini mungkin terjadi pada korban perselingkuhan yang sudah menikah.

Ilustrasi pasangan selingkuh. [Shutterstock]
Ilustrasi pasangan selingkuh. [Shutterstock]

4. Masalah makan

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Perselingkuhan Terjadi dan Kembali Terulang

Perubahan selera makan juga mungkin terjadi saat stres dan tertekan. Namun, polanya sangat mungkin berbeda pada tiap orang. Ada orang yang cenderung lebih banyak makan saat tertekan, tapi ada juga yang justru kehilangan selera makan.

Kondisi ini kemudian dapat menimbulkan masalah kesehatan fisik. Makan terlalu sedikit membuat tubuh kekurangan nutrisi dan kehilangan salah satu sumber energi. Di sisi lain, makan terlalu banyak juga berdampak buruk pada kesehatan fisik, seperti sakit perut dan mual.

5. Menggunakan obat-obatan terlarang

Para kondisi tertentu sekalipun Anda adalah orang yang kuat dan tegas, perselingkuhan bukan hal yang mudah diterima sehingga memberi pada kesehatan mental.

Dampak negatif yang bisa dibilang sangat ekstrem adalah timbulnya keinginan bunuh diri atau lari kenyataan karena merasa itu terlalu sukar untuk dihadapi.

Baca Juga: Ngenes, Drama Perselingkuhan Pengusaha Tajir Ini Berakhir di Penjara

Dalam kondisi yang tidak mengenakkan itu, korban selingkuh memang bisa saja tidak berpikir sehat hingga melakukan hal-hal ekstrem yang dapat merugikan diri sendiri, seperti menggunakan obat-obatan terlarang sebagai tempat untuk ‘mengalihkan perhatian’ atau ‘melarikan diri’ dari kenyataan pahit di depan mata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI