5 Fakta Makanan di Abad Pertengahan, Sarapan Ternyata Dianggap Dosa

Jum'at, 12 Juli 2019 | 10:05 WIB
5 Fakta Makanan di Abad Pertengahan, Sarapan Ternyata Dianggap Dosa
Ilustrasi makanan di abad pertengahan (Wikimedia Commons)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak seperti zaman sekarang, orang-orang di abad pertengahan dulu rupanya punya cara makan yang berbeda.

Bahkan, terlepas dari restoran-restoran yang mengklaim bahwa mereka menyajikan makanan khas abad pertengahan, ternyata ada banyak fakta yang masih belum kita ketahui.

Ya, berbeda dengan makanan yang biasa kita makan sekarang, bahan makanan di abad pertengahan rupanya bisa dibilang membosankan hingga menjijikkan.

Bahkan, cara mereka menyantap makanan pun sangat berbeda dengan kita sekarang.

Baca Juga: Menolak Kekinian, Pria Ini Pilih Pakai Gaya Busana Abad ke-19

Seperti dirangkum dari laman Ranker, berikut 5 fakta soal makanan di abad pertengahan yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya.

Ilustrasi susu almond atau susu alternatif. (Shutterstock)
Ilustrasi susu almond atau susu alternatif. (Shutterstock)

1. Orang abad pertengahan suka susu almond

Di abad 21 ini, susu almond kembali digemari karena merupakan alternatif bagi penganut gaya hidup vegetarian dan vegan.

Meski begitu, pada zaman dulu, susu almond disukai karena dianggap lebih praktis dan bisa disimpan lebih lama.

Saking umumnya, nyaris semua buku menu dari abad pertengahan akan memakai susu almond.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap 'Bangkitnya' Vampir di Sisa-sisa Abad Pertengahan

2. Sudah ada makanan cepat saji

Makanan cepat saji bukan hanya menjadi favorit orang zaman sekarang. Di era abad pertengahan pun, mereka punya makanan cepat saji.

Bedanya, makanan cepat saji zaman dulu tidak semenarik sekarang. Alih-alih, yang disebut makanan cepat saji adalah pancake, pai daging, dan wafel.

Parahnya lagi, makanan cepat saji saat itu disebut tidak sehat karena daging untuk pai kadang diambil dari bangkai kelinci atau angsa.

Ilustrasi buah-buahan potong. (Shutterstock)
Ilustrasi buah-buahan potong. (Shutterstock)

3. Buah dan sayuran mentah dianggap berbahaya

Di zaman sekarang, memakan buah dan sayuran tanpa dimasak dianggap sehat. Bahkan, salad pun menjadi salah satu kuliner favorit banyak orang.

Namun, di tahun 1500-an, buah dan sayuran mentah dianggap sebagai penyebab penyakit.

Baik buah dan sayuran harus dimasak lebih dulu sebelum disajikan untuk dimakan.

4. Sarapan adalah untuk orang rakus

Sekarang, sarapan dianggap sebagai makanan paling penting dalam sehari. Bahkan, banyak studi menyarankan agar kita tidak melupakan sarapan.

Namun, menurut pendeta bernama Thomas Aquinas, makan sarapan dianggap sebagai jalan menuju kerakusan dan dosa. Dengan kata lain, sarapan adalah bentuk penghinaan baik kepada Tuhan dan diri sendiri.

Sebagai gantinya, orang abad pertengahan akan melewati sarapan, makan siang yang ringan, kemudian makan berat di saat malam.

Ilustrasi sarapan telur ceplok. (Shutterstock)
Ilustrasi sarapan (Shutterstock)

5. Orang abad pertengahan memakan semua jenis daging

Terakhir kebiasaan menjijikkan dari orang-orang abad pertengahan adalah mereka akan memakan daging apa pun yang bisa ditemukan.

Hal ini disebabkan banyaknya orang di abad pertengahan yang hidup dalam kemiskinan.

Demi makan daging, maka mereka pun akan makan daging burung camar, angsa, bangau, merak, lumba-lumba, paus, bahkan hingga landak sekalipun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI