Dokter Tompi Bedah 5 Mitos Perawatan Wajah pada Lelaki

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 09 Juli 2019 | 19:00 WIB
Dokter Tompi Bedah 5 Mitos Perawatan Wajah pada Lelaki
Tompi [Revi C Rantung/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Tompi Bedah 5 Mitos Perawatan Wajah pada Lelaki

Perawatan wajah dan kulit tak hanya jadi milik kaum perempuan, para lelaki pun tak boleh luput untuk memperhatikan diri dengan sungguh-sungguh.

Masalahnya, banyak lelaki yang tidak mengerti bagaimana cara yang baik dan benar untuk merawat diri. Tak jarang, lelaki termakan berbagai mitos.

Dokter Tompi, musisi sekaligus co-founder MEN/O/LOGY by ZAP, klinik ketampanan lelaki pertama di Indonesia, akan membedah mitos seputar perawatan wajah dan kulit lelaki yang perlu Anda ketahui.

Baca Juga: Dua Emak-emak Nyaris Senggol Bacok saat Tonton Glenn dan Tompi, Video Viral

1. Lelaki yang merawat diri tidak maskulin

“Merawat diri seperlunya tidak akan pernah mengubah lelaki menjadi perempuan. Memang banyak lelaki yang malas atau canggung merawat diri karena takut terlihat feminin. Padahal, itu menjadikan lelaki lebih gentleman. Masa ceweknya udah cakep, cowoknya buluk?,” ujar Dokter Tompi dalam siaran pers MEN/O/LOGY by ZAP kepada Suara.com beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan bahwa setidaknya lelaki harus tahu cara membersihkan dan melindungi kulit wajah. Gunakan tabir surya setiap hari agar terlindungi dari bahaya sengatan matahari. Jangan lupa pula gunakan pelembab untuk memberi nutrisi pada kulit. Selepas beraktivitas, gunakan face wash sesuai dengan tipe kulit wajah dan lakukanlah exfoliate dengan face scrub sekitar dua kali seminggu. 

2. Lelaki harus sering mencuci muka agar bebas minyak

“Kebalikan dari lelaki yang cuek, banyak juga lelaki yang insecure. Cuci muka terlalu sering justru bisa membuat wajah jadi kering dan memicu produksi minyak berlebih. Jadi maksimal cukup cuci wajah tiga kali sehari,” kata Dokter Tompi.

Baca Juga: Ketularan Istri, John Legend Ikutan Rajin Perawatan Wajah

Akibat hormon testosteron, lelaki memiliki kulit wajah yang lebih tebal 20-25% dibandingkan wanita. Hormon tersebut membuat kelenjar sebasea lelaki bekerja dua kali lebih aktif dan akhirnya membuat kulit pria menjadi lebih berminyak. 

“Punya wajah yang lebih berminyak bukan berarti lelaki nggak butuh pakai pelembab. Pemakaian pelembab justru membantu wajah untuk mengatur produksi minyak dengan tidak memproduksi minyak berlebih. Sekarang ini banyak pelembab yang oil free,” lanjut Dokter Tompi.

3. Jerawat pada lelaki lebih susah disembuhkan

Masih terkait dengan kulit wajah lelaki yang secara natural lebih berminyak, pria menjadi lebih rentan berjerawat. Hal ini disebabkan karena produksi minyak yang berlebih merupakan pemicu awal tumbuhnya komedo maupun jerawat. 

Terkait masalah jerawat pada pria, dr. Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV, rekan Dokter Tompi yang juga menjadi co-founder MEN/O/LOGY by ZAP mengatakan bahwa, “Jerawat membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Semakin pria malas atau gengsi dalam merawat wajah, jerawat jadi nggak sembuh-sembuh. Selain pakai produk anti jerawat, perlu diperhatikan untuk nggak makan makanan berminyak dan manis serta nggak terlalu sering begadang,” kata dokter Endi. 

4. Pria yang merokok akan lebih cepat tua

Rokok megandung ribuan zat berbahaya yang dapat membuat kulit kurang oksigen dan nutrisi. Hal ini juga berdampak pada rusaknya kolagen dan berkurangnya elastisitas kulit. Maka tidak heran jika kulit pria perokok lebih cepat kendur, keriput serta cepat terlihat tua. Perokok biasanya memiliki smoker’s line di sekitar mulut yang timbul dari seringnya menghisap rokok secara berulang-ulang.

“Sebenarnya keriput pada lelaki muncul lebih lambat dibandingkan wanita. Tapi kalau lelaki sudah menjadi perokok kelas berat, jangan heran kalau mereka jadi terlihat lebih cepat tua. Perokok juga rentan terkena kanker kulit, salah satunya karsinoma sel skuamosa yang biasa muncul di sekitar mulut,” terang Dokter Tompi.

5. Sering menggunakan topi menyebabkan kebotakan

Kebotakan adalah salah satu mimpi buruk yang ditakuti lelaki . Salah satu mitos yang berkembang mengenai kebotakan adalah pengaruh pemakaian topi.

"Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan pria menjadi botak, seperti penyakit, genetik, usia, dll. Tapi yang pasti, setiap kebotakan selalu diawali dari rambut yang rontok,” ujar Tompi.

Soal mitos topi sebagai penyebab kebotakan, perlu diperhatikan higienitas dan frekuensi memakai topi. Apabila kamu sangat fanatik memakai topi hingga menggunakannya setiap hari dalam waktu yang lama, berbulan-bulan atau bertahun-tahun, rambut dapat rusak dan pada akhirnya menyebabkan kebotakan.

Dokter Tompi kini lebih perhatian terhadap perawatan pria terkait perannya sebagai co-founder MEN/O/LOGY by ZAP, klinik ketampanan pria pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Tak sendiri, Dokter Tompi berkolaborasi dengan Fadly Sahab (CEO ZAP Clinic), Bams eks Samsons, dan dr. Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV (Dermatologis). Dengan expertise yang dirancang masing-masing pendirinya, MEN/O/LOGY by ZAP menawarkan pelayanan yang eksklusif dengan harga yang terjangkau. Masalah kulit seperti jerawat, kulit kusam, kebotakan, menghilangkan tato bisa diatasi dengan berbagai di antaranya peeling, PRP, laser dan alat berbasis cahaya lainnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI