Anyaman Purun dari Kalimantan Selatan Jadi Kerajinan yang Memukau

Senin, 08 Juli 2019 | 16:00 WIB
Anyaman Purun dari Kalimantan Selatan Jadi Kerajinan yang Memukau
Anyaman purun dari Kalimantan Selatan. (Dok Badan Restorasi Gambut)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anyaman Purun dari Kalimantan Selatan Jadi Kerajinan yang Memukau.

Kalimantan Selatan dikenal sebagai salah satu provinsi yang menghasilkan kerajinan anyaman lokal yang terbuat dari tanaman Purun. Ini merupakan jenis tumbuhan rumput yang hidup liar dan endemic di ekosistem gambut.

Sejak 2017, Badan Restorasi Gambut (BRG) turut melatih dan mendampingi masyarakat desa yang berada di area target restorasi gambut, untuk mengembangkan anyaman purun tradisional mereka menjadi berbagai produk.

Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan designer Merdi Sihombing dari Eco-fesyen. Lokakarya ini dilakukan untuk lebih mengembangkan kerajinan anyaman purun dan kain sasirangan alami, yang menggunakan tanaman dan buah-buahan yang berada disekitar lahan gambut.

Baca Juga: Tak Sekadar Bersenang-Senang, Begini Makna Pacaran Modern

"Dengan adanya pelatihan dari Pak Merdi, kerajinan ini berkembang. Sebelumnya kami hanya bikin tikar, tas dan dompet biasa, tapi sekarang sudah bisa buat tas dan dompet yang lebih bagus lagi. Harapan kita supaya pengrajin semakin maju dan ekonomi di rumah tangga lebih baik,” papar Arbaini, salah satu pengrajin purun melalui siaran pers yang Suara.com terima.

Arbaini merupakan warga Desa Jarenang, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Lelaki 41 tahun ini biasa mencari purun di sekitar tempat tinggalnya untuk dijadikan tikar anyaman, bakul, maupun tas ataupun langsung dijual mentah.

"Kami dari kelompok pengrajin ingin pula kerajinan dari Purun ini bisa jadi sumber penghasilan tetap. Kami ingin supaya hasil purun bisa dijual ke luar negeri," ungkap dia lagi.

Hal inilah yang akhirnya membuat BRG juga mengajak Arbaini untuk hadir dan berpartisipasi di acara Festival Indonesia 2019 yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di Oslo 29 – 30 Juni 2019 lalu.

Sebagai perwakilan dari para pengrajin purun yang telah menjadi tradisi di hampir seluruh Kabupaten di Kalimantan Selatan, Arbaini melakukan demo cara menganyam purun menjadi sebuah kerajinan tangan yang berkualitas di stand BRG.

Baca Juga: Jalur Transmisi PLN di Musi Banyuasin Terganggu Angin Kencang

Festival Indonesia 2019, merupakan acara pameran kebudayaan, perdagangan dan pariwisata, yang utamanya menekankan pada produk alami olahan ekosistem gambut dan hutan Indonesia.

Berbagai hal sehubungan dengan gambut dipamerkan oleh BRG di Oslo, tentu dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi ekosistem gambut kepada dunia, khususnya kepada warga Norwegia.

Anyaman purun jadi kerajinan yang memukau diharapkan dapat mengenalkan khas Kabupaten di Kalimantan Selatan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI