Suara.com - Minggu (07/07/2019) kemarin,hari terakhir festival musik Prambanan Jazz 2019 digelar dengan begitu meriah. Sederet musisi dalam dan luar negeri pun turut menyemarakan acara bergengsi tersebut, termasuk Andien Aisyah.
Andien Aisyah mengaku mendapatkan pengalaman luar biasa di Prambanan Jazz 2019. Rupanya, itu adalah pertama kalinya wanita 33 tahun tersebut manggung di festival musik akbar tahunan ini.
Membawakan delapan lagu, Andien sukses membuat penonton terhibur. Kali ini penampilan Andien berbeda dari biasanya, karena di panggung Prambanan Jazz 2019 ini ia memutuskan untuk berkolaborasi dengan salah satu seniman non musisi Yogyakarta.
Ketika ditemui oleh Suara.com setelah manggung, Andien juga memberikan tanggapan tentang pelestarian Candi Prambanan dan musik jazz di zaman sekarang.
Baca Juga: 25 Tahun Berkarya, Glenn Fredly Bakal 'Pensiun' dari Dunia Festival
Menurut Andien, penyelanggaran festival musik yang diselenggarakan di tempat wisata sejarah ini sangat bermanfaat untuk kelestarian budaya dan sejarah itu sendiri.
"Jadi ketika presentasi, Prambanan itu mungkin masih sama seperti kita SD zaman dulu, hanya cerita. Mungkin juga pandangan anak-anak milenial tidak akan seheboh sekarang mengenai Prambanan," tutur Andien.
"Jadi dengan diadakannya acara ini di Prambanan, aku rasa ini makin membuka mata banyak orang. Ternyata keren juga, ya. Ternyata kemarin sunset di Prambanan itu bagus banget, lho," lanjutnya.
Menurut Andien, festival musik yang diadakan di tempat peninggalan sejarah akan memberikan dampak positif selepas para penonton pulang.
"Pulang dari sini, malahan kemungkinan besar mereka akan mengulik lebih dalam mengenai sejarah Prambanan. Atau mungkin dengan info-info yang dishare oleh Prambanan Jazz di sosial media mereka, tentang fakta-fakta sejarah Prambanan dan yang lainnya," ungkap Andien.
Baca Juga: Disinggung soal Kolaborasi dengan Anak, Ari Lasso: Mereka Nggak Mau
Andien berpendapat festival musik seperti Prambanan Jazz 2019 bisa dibilang cara terbaik untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya serta tempat-tempat sejarah di Indonesia, khususnya Candi Prambanan.
"Dari situ mereka bisa tahu gitu. Jadi sebenarnya, ini kayak cara untuk save our heritage dengan cara yang lebih masa kini," tutupnya.