Suara.com - Kabar gembira belum lama ini datang dari Indonesia. Pada Sabtu, 6 Juli 2019 silam, Kawasan Tambang Ombilin Sawahlunto resmi ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Sidang situs Warisan Dunia UNESCO yang ke-43 ini sendiri dilaksanakan di Baku, Azerbaijan dari tanggal 30 Juni hingga 10 Juli 2019.
Selama itu pula, UNESCO terus mengumumkan situs-situs di seluruh dunia yang layak mendapat gelar sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Dilansir dari laman resmi UNESCO, rupanya masih ada 6 situs lain yang juga ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO bersamaan dengan Sawahlunto.
Baca Juga: Kawasan Tambang Ombilin Sawahlunto Resmi Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO
Berikut ketujuh situs Warisan Dunia UNESCO tersebut beserta potret memesona masing-masing lokasi yang ada.
1. Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto
Sawahlunto merupakan kawasan tambang batu bara yang terletak di Sumatra Barat dan didirikan pada zaman kolonial Belanda, tepatnya pada akhir abad ke-19 hingga awal abad 20.
Selain sebagai pusat penambangan di masa penjajahan, Sawahlunto juga memiliki fasilitas penyimpanan tambang dan rel kereta api yang menghubungkan antara tambang dengan dermaga.
2. Dilmun Burial Mounds
Baca Juga: UNESCO: Akibat Pemanasan Global, Situs Warisan Dunia Terancam Punah
Terletak di Bahrain, Dilmun Burial Mounds adalah sebuah kompleks pemakamanan yang dibangun antara tahun 2050 hingga 1750 SM.
Totalnya, terdapat 11.774 bukit pemakamanan yang ada di kompleks ini. Dulunya, pemakaman itu sendiri memiliki bentuk menara silinder.
Pemakaman Dilmun ini adalah bekas-bekas dari pendudukan masyarakat Dilmun pada zaman dulu, tepatnya saat Bahrain masih menjadi pusat perdagangan.
3. Budj Bim Cultural Landscape
Berada di daerah asal Aborigin di barat daya Australia, Budj Bim Cultural Landscape merupakan situs yang terdiri dari gunung api Budj Bim dan danau Tae Rak.
Selain itu, ada pula terusan dan bendungan yang dulu digunakan untuk menampung banjir sekaligus menangkap belut khas Australia yang disebut kooyang.
4. Archaeological Ruins of Liangzhu City
Terletak di dekat sungai Yangtze, reruntuhan di Liangzhu merupakan sisa-sisa peradaban dari tahun 3300 - 2300 SM.
Reruntuhan ini disebut-sebut sebagai contoh dari masa pemerintahan serta kependudukan di zaman Neolitik China yang masih berbasis pada beras.
Selain itu, banyak arkeolog pun mempelajari sistem pertanian, monumen, konservasi air, dan hierarki sosial dari reruntuhan yang ada di Liangzhu.
5. Jaipur City, Rajasthan
Kota Jaipur yang dibatasi oleh benteng di Rajasthan, India, merupakan kota yang dibangun pada tahun 1727 oleh Sawai Jai Singh II.
Di kota ini, nyaris semua bangunan mulai dari pasar, rumah, hingga kuil memiliki struktur yang serupa.
Kota Jaipur sendiri dibangun dengan perpaduan ide dari Hindu kuno, budaya Mughal modern, hingga budaya Barat.
6. Mozu-Furuichi Kofun Group: Mounded Tombs of Ancient Japan
Terletak di dataran tinggi di Osaka, Mozu-Furuichi Kofun Group adalah tempat pemakaman yang berisikan 49 kofun atau bukit pemakaman dalam bahasa Jepang.
Uniknya, kofun di Mozu-Furuichi dapat memiliki bentuk lubang kunci, kerang, lingkaran, dan lain sebagainya.
Selain itu, pemakaman di sini pun dihiasi dengan figur tanah liat yang dapat merepresentasikan rumah, peralatan, senjata, hingga bayangan manusia.
Pemakaman ini sendiri menggambarkan perbedaan antara kelas-kelas sosial yang ada di Jepang pada abad ke-3 hingga ke-6 Masehi.
7. Megalithic Jar Sites, Xiengkhouang
Terakhir, terdapat dataran di Laos yang disebut dengan Dataran Kendi karena memiliki lebih dari 2.100 kendi batu dari jaman Megalithikum yang digunakan untuk pemakaman.
Disebutkan, kendi-kendi batu ini merupakan cara orang-orang pada era 500 SM - 500 Masehi melakukan penguburan.