Suara.com - Berpagarkan hutan Borneo yang begitu kaya tanaman dan aneka vegetasi hijau, masyarakat suku Dayak penghuni pedalaman Kalimantan Tengah tak asing mengolah aneka sayuran.
Beberapa di antara sayuran khas suku Dayak tersebut kini diadaptasi masyarakat Kalimantan menjelma makanan sehari-hari. Empat di antaranya dihimpun Suara.com di sini. Apa saja?
Juhu umbut rotan dari rotan muda
Juhu umbut rotan, olahan sayur khas Kalimantan Timur ini memiliki tekstur serupa sayur rebung.
Teksturnya yang lembut berasal dari tunas tanaman rotan muda yang oleh masyarakat setempat disebut umbut.
Saat tunas ini dimasak, duri-duri pada batang rotan dibuang terlebih dahulu.
Umbut kemudian diolah bersama aneka rempah macam kunyit dan santan bertekstur cukup kental.
Cita rasanya yang gurih dan manis, kian lezat disantap bersama varian lauk macam ayam goreng, ikan patin bakar, bertemankan sambal serai dan sayur terong.
Selain itu, masyarakat Kalimantan juga kerap menyantap juhu umbut rotan bersama manday, olahan kulit cempedak khas Borneo.
Juhu umbut rotan sendiri merupakan kuliner warisan leluhur Suku Dayak. Dahulu, leluhur kaum Dayak mencabut sendiri rotan di hutan tropis yang menyelimuti belantara Kalimantan dan mengolahnya jadi beraneka olahan kuliner.
Tumis kalakai
Kalakai, tanaman sejenis paku-pakuan ini mudah ditemukan tumbuh di sepanjang rawa Kalimantan.
Oleh masyarakat setempat, kalakai kerap diolah menjadi bahan tumisan maupun sup.
Cita rasanya yang gurih, teman santap yang sempurna bersama nasi hangat dan aneka lauk.
Kalumpe
Menggunakan bahan utama daun singkong, olahan sayur khas Kalimantan Tengah ini kian sedap disantap bersama ikan asin dan nasi hangat.
Makanan tradisional khas suku Dayak ini juga kerap disajikan bersama terong pipit.
Juhu kujang
Bersama kelindan daging ikan, santan kelapa dan nangka muda, kuliner berbahan utama keladi ini merupakan salah satu olahan sayur favorit masyarakat Kalimantan Tengah.