Suara.com - Boleh saja memanjakan diri dengan melakukan berbagai perawatan tubuh, termasuk saat Anda sedang hamil. Pijat hamil di spa atau creambath di salon, pasti sangat menyenangkan. Tak hanya membuat Anda relaks, tapi juga membantu Anda beradaptasi dengan serangkaian masalah saat hamil, seperti mual, sakit punggung, hingga lelah.
Tapi, tetap waspada ya. Pasalnya, tidak semua perawatan tubuh aman dilakukan saat hamil. Anda harus lebih berhati-hati saat memilih perawatan di salon atau spa.
Nah, inilah 5 perawatan tubuh yang harus Anda waspadai saat sedang hamil, seperti dilansir dari The Health Site.
1. Pijat
Meskipun pijatan dapat membantu meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada tubuh saat hamil, penting untuk mengetahui kapan Anda bisa melakukannya.
Baca Juga: Rasakan Perawatan Tubuh Peraih Penghargaan di Sini
Trimester pertama dianggap tidak cocok untuk Anda dan bayi Anda untuk melakukan pijat hamil. Ini adalah periode kehamilan yang paling sensitif sehingga Anda harus ekstra berhati-hati.
Pada trimester kedua, Anda mulai bisa melakukan pijat hamil, tapi disarankan untuk melakukannya di tempat perawatan yang memiliki pijat khusus untuk ibu hamil. Tempat pijat yang berpengalaman menangani ibu hamil akan menjaga posisi pijat yang aman dan nyaman untuk Anda. Mereka juga menyediakan perlengkapan pijat yang memang didesain khusus ibu hamil, mulai dari bantal tambahan, tempat tidur dan lainnya. Tetapi, untuk lebih amannya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda ya.
2. Sauna dan jacuzzi
Selama kehamilan, suhu tubuh Anda biasanya lebih tinggi dari biasanya karena perubahan kadar hormon. Perubahan ini dapat memengaruhi aliran darah dan membuat Anda rentan pingsan.
Karena ketika suhu tubuh Anda meningkat melampaui tingkat aman, aliran darah ke permukaan kulit pun meningkat. Akibatnya, pasokannya ke organ-organ internal seperti otak akan terpengaruh. Ini bisa meningkatkan kemungkinan Anda pingsan.
Jadi, dalam kondisi ini, tinggalkan dulu ide untuk melakukan sauna atau jacuzzi yang dapat meningkatkan suhu tubuh Anda. Suhu tubuh dan suhu di sekitar yang sangat tinggi dapat berbahaya bagi perkembangan bayi Anda.
Baca Juga: Tetap Cantik, Ini 5 Langkah Perawatan Tubuh Pasca Melahirkan
Perawatan sauna atau jacuzzi konon juga dapat menyebabkan keguguran, terutama jika dilakukan di 12 minggu pertama kehamilan. Dan menurut Royal College of Obstetricians dan Gynaecologists, suhu ibu hamil saat melakukan sauna dan jacuzzi tidak boleh melebihi 35 derajat celcius.
3. Body wrap
Body wrap atau membungkus kulit bertujuan untuk mendetoksifikasi kulit dengan cara merangsang kelenjar keringat. Perawatan ini juga dapat melembabkan tubuh karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan keluarnya keringat.
Seperti dijelaskan sebelumnya, kenaikan suhu tubuh bisa menyebabkan hal buruk bagi bayi Anda. Selain itu, peningkatan suhu ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang berpotensi memicu kontraksi di rahim yang menyebabkan keguguran.
Selain itu, bahan pembungkus tubuh dan aplikasi bahan-bahan di dalamnya mungkin dapat menyebabkan iritasi dan bisa membuat Anda merasa pusing atau mual.
4. Merendam kaki
merendam kaki dapat membantu menghilangkan rasa pegal di kaki. Garam yang dicampur ke dalam air hangat perendam mengandung magnesium, yang baik untuk tulang, saraf, otot, dan sistem kekebalan tubuh.
Namun, jika Anda menderita diabetes, hindari perawatan ini karena dapat meningkatkan peluang Anda terkena infeksi. Terlebih jika air atau wadah berendam yang digunakan tidak bersih. Perhatikan juga suhu air perendam yang digunakan.
5. Perawatan kuku
Lebih baik Anda menghindari segala jenis perawatan kuku saat hamil. Namun jika Anda benar-benar ingin, lakukanlah di salon bersertifikat atau yang memiliki profesional bersertifikat.
Ini karena perawatan kuku yang menggunakan bahan kimia harus dihindari oleh ibu hamil. Jika Anda menginginkan kuku akrilik, Anda harus tahu bahwa paparan asap akrilik untuk jangka waktu yang lebih lama tidak baik untuk kesehatan Anda.
Selama kehamilan, kuku akrilik dapat menyebabkan mual dan kulit di sekitar kuku dapat mengembangkan infeksi bakteri atau jamur. Tetapi, jika Anda tetap ingin melakukannya, pastikan pengerjaan pemasangan kuku ini dilakukan di ruangan yang berventilasi baik. Ini akan mengurangi risiko Anda menghirup asapnya.
Termasuk juga saat melepas kuku, lakukanlah di ruangan yang memiliki ventilasi yang baik. Juga, pastikan tidak ada luka atau infeksi di dalam atau di sekitar kuku Anda.