Bukan Jepang, Ternyata Sushi Berasal dari Negara Ini

Selasa, 02 Juli 2019 | 20:30 WIB
Bukan Jepang, Ternyata Sushi Berasal dari Negara Ini
Ilustrasi sushi (pixabay/born_in_88)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sushi merupakan salah satu kuliner yang kini sudah mendunia dan digemari banyak orang. Namun, jika bicara soal sushi, mayoritas orang pasti auto teringat negara Jepang.

Ya, terlepas dari banyaknya gerai sushi di penjuru dunia, sushi yang autentik tetap disebut berasal dari Jepang.

Bukan cuma perpaduan nasi dengan ikan mentah semata, sushi khas Jepang terkenal dengan nasinya yang khas, ikannya yang segar, hingga cara penyajiannya.

Namun, tahukah kamu jika sushi yang sebenarnya ternyata tidak berasal dari Jepang?

Baca Juga: Ibu Hamil Tak Boleh Makan Sushi, Mitos atau Fakta?

Menurut koki sushi ternama Kazunari Araki, sushi yang sebenarnya ternyata berasal dari Asia Tenggara alih-alih Asia Timur.

Makan sushi. (Shutterstock)
Makan sushi. (Shutterstock)

Seperti dilansir Suara.com dari laman SCMP, sushi yang kita kenal sekarang ternyata jauh berbeda dari sushi pada zaman dulu.

Berabad-abad lalu, sushi merupakan cara untuk mengawetkan ikan. Saat itu, nasi yang dicampur dengan garam sama sekali tidak dimaksudkan untuk dimakan.

Hal ini dikarenakan orang-orang yang tinggal di negara seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja banyak menangkap ikan.

"Orang yang tinggal dekat sungai banyak menangkap ikan dan karena iklimnya sangat panas mereka harus mencari cara untuk mengawetkan ikan. Mereka juga membuat nasi, jadi mereka mengawetkan ikan dengan campuran nasi dan garam," jelas Araki.

Baca Juga: Nyeleneh, Pekerja Kantoran Viral Gara-gara Buat Sushi dari Ponsel

Untuk mengawetkan, ikan yang sudah dipotong dan dibersihkan akan dibungkus campuran nasi dan garam selama beberapa bulan.

Kemudian, saat hendak dimakan nanti, nasi yang ada akan dibuang karena memiliki cita rasa terlalu asin.

Barulah di abad ke-12, metode ini dibawa dari Mekong ke China dan kemudian sampai di Jepang.

Namun, pada abad 16, orang Jepang lantas mengganti penggunaan garam dengan cuka dan mulai menyebutnya sushi atau "nasi bercuka".

Lama-kelamaan, porsi ikan yang disajikan bersama nasi dan cuka itu pun menjadi makin kecil.

Lalu, pada tahun 1900-an, mesin es pun ditemukan dan orang-orang tak lagi butuh metode mengawetkan ikan. Sebagai gantinya, mereka pun meletakkan ikan bersama nasi dan memakannya bersamaan.

Sejak saat itulah, sushi dikenal sebagai makanan yang terdiri dari nasi dan ikan mentah.

Tak hanya itu, seiring dengan perkembangan zaman, sushi pun menjadi makin dikenal ke seluruh penjuru dunia dan bisa ditemukan bahkan di luar Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI