Suara.com - Sushi merupakan salah satu kuliner yang kini sudah mendunia dan digemari banyak orang. Namun, jika bicara soal sushi, mayoritas orang pasti auto teringat negara Jepang.
Ya, terlepas dari banyaknya gerai sushi di penjuru dunia, sushi yang autentik tetap disebut berasal dari Jepang.
Bukan cuma perpaduan nasi dengan ikan mentah semata, sushi khas Jepang terkenal dengan nasinya yang khas, ikannya yang segar, hingga cara penyajiannya.
Namun, tahukah kamu jika sushi yang sebenarnya ternyata tidak berasal dari Jepang?
Baca Juga: Ibu Hamil Tak Boleh Makan Sushi, Mitos atau Fakta?
Menurut koki sushi ternama Kazunari Araki, sushi yang sebenarnya ternyata berasal dari Asia Tenggara alih-alih Asia Timur.
Seperti dilansir Suara.com dari laman SCMP, sushi yang kita kenal sekarang ternyata jauh berbeda dari sushi pada zaman dulu.
Berabad-abad lalu, sushi merupakan cara untuk mengawetkan ikan. Saat itu, nasi yang dicampur dengan garam sama sekali tidak dimaksudkan untuk dimakan.
Hal ini dikarenakan orang-orang yang tinggal di negara seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja banyak menangkap ikan.
"Orang yang tinggal dekat sungai banyak menangkap ikan dan karena iklimnya sangat panas mereka harus mencari cara untuk mengawetkan ikan. Mereka juga membuat nasi, jadi mereka mengawetkan ikan dengan campuran nasi dan garam," jelas Araki.
Baca Juga: Nyeleneh, Pekerja Kantoran Viral Gara-gara Buat Sushi dari Ponsel
Untuk mengawetkan, ikan yang sudah dipotong dan dibersihkan akan dibungkus campuran nasi dan garam selama beberapa bulan.