Suara.com - Semua orang tahu bahwa menjadi pramugari bukanlah hal yang mudah. Namun, terlepas dari kondisinya yang mengidap down syndrome, seorang gadis bernama Shantell Pooser tetap semangat mewujudkan mimpinya.
Shantell Pooser adalah pramugari kehormatan pertama dalam maskapai American Airlines. Walau umurnya masih 17 tahun, Pooser sudah diizinkan untuk turut bekerja sebagai pramugari.
Perannya sebagai pramugari sendiri dimulai tepat saat ulang tahunnya yang ke-17. Saat itu, American Airlines memutuskan untuk memberinya gelar pramugari setelah ibu Pooser meminta tolong untuk mengadakan pesta ulang tahun bertema pesawat.
Diketahui, kecintaan Pooser pada profesi pramugari dan pesawat bermula saat dia terbang dari Cincinnati ke South Carolina. Bukan cuma berteman dekat dengan pramugari di penerbangannya, Pooser juga sangat memperhatikan instruksi dan mencoba menirunya.
Baca Juga: Penumpang Pesawat Tampar Pramugari, Penerbangan Dialihkan
"Pesawat menjadi obsesinya," ujar ibu Pooser seperti dilansir dari laman CNN.
Meski begitu, akibat kondisi down syndrome serta kelainan pernapasan yang dideritanya, dokter Pooser telah memvonisnya tidak berumur panjang.
Shantell Pooser sendiri diketahui sudah menjalani 30 operasi, namun dirinya tetap bercita-cita untuk menjadi pramugari.
"Setiap penerbangan setelah pesta ulang tahunnya menjadi penerbangan di mana dia mengenakan seragam dan bekerja," kata ibu Pooser seputar gelar pramugari kehormatan yang diberikan American Airlines.
Saat bekerja, Pooser tentunya memiliki beberapa halangan. Meski begitu, Pooser tetap rajin membantu rekan-rekan pramugarinya membagikan camilan pada penumpang.
Baca Juga: Diguncang Turbulensi, Pramugari Terlempar Hingga Tabrak Atap Pesawat
"Dia begitu bersemangat sampai-sampai dia tidak sadar bahwa dia harus memberikan pilihan pada penumpang," cerita ibunya. "Para penumpang hanya tertawa dengannya dan memakan apa yang dia berikan."
Sejauh ini, Pooser sendiri sudah menjadi pramugari dalam 20 penerbangan.
Terlepas dari kesehatannya yang makin menurun, Pooser dan ibunya tetap berusaha untuk memenuhi setiap keinginan yang ada dan membuat sebanyak mungkin kenangan.
"Aku hanya ingin dia tahu betapa spesial dirinya. Bukan karena dia punya kebutuhan khusus, tapi karena dirinya secara keseluruhan. Aku ingin merayakan hidupnya sekarang," tutup ibu Pooser.