FAO Distribusikan Bantuan pada Keluarga Petani dan Nelayan Palu

Selasa, 02 Juli 2019 | 17:00 WIB
FAO Distribusikan Bantuan pada Keluarga Petani dan Nelayan Palu
FAO distribusikan bantuan pada keluarga petani dan nelayan Palu. (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - FAO Distribusikan Bantuan pada Keluarga Petani dan Nelayan Palu.

Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) bersama pemerintah provinsi Sulawesi tengah mengadakan upacara simbolis menandai dimulainya distribusi bantuan pertanian dan perikanan kepada petani, nelayan beserta keluarga yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami pada 28 September 2018 lalu.

Bantuan pertanian diberikan kepada lebih dari 8000 petani di 132 desa di 21 kecamatan. Input pertanian yang didistribusikan termasuk 430 ton pupuk, lebih dari 7 ton benih jagung, tomat, dan cabai rawit, dan lebih dari 500 ribu meter mulsa plastik.

Bulan Juni lalu, FAO juga telah mendistribusikan bantuan tunai kepada sekitar 4000 rumah tangga di 175 desa dan 22 kecamatan pada ibu keluarga petani dan nelayan yang hamil, menyusui dan yang mempunyai anak di bawah 5 tahun.

Baca Juga: Alasan Keluarga Sempat Tak Restui Pernikahan Fairuz A Rafiq - Galih

Selain itu, FAO juga akan memberikan peralatan memancing termasuk jaring dan kotak pendingin untuk sekitar 3000 keluarga nelayan.

"Adalah bagian dari mandat kami untuk memulihkan produksi pangan dan membangun kembali mata pencaharian petani dan nelayan di Palu, Sigi dan Donggala. Kami ingin memastikan bahwa petani dan nelayan di daerah yang terkena dampak dapat kembali hidup normal," kata Stephen Rudgard, kepala Perwakilan FAO di Indonesia.

Progam FAO untuk memulihkan ketahanan pangan di Palu, Sigi dan Donggala yang bernilai USD 1 juta adalah bagian dari program yang dibiayai oleh Dana Tanggap Darurat Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (CERF) untuk membantu Pemerintah merespons gempa dan tsunami.

Program FAO dirancang untuk memulihkan produksi pangan dan meningkatkan mata pencaharian rumah tangga dan masyarakat rentan yang bergantung pada pertanian dan perikanan. Seleksi rumah tangga diselesaikan melalui kerja sama erat dengan pemerintah daerah dan pemerintah desa.

Nono Rusono, perencana utama Bappenas yang juga hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa lokasi bencana adalah fokus perhatian Bappenas dalam pembangunan.

Baca Juga: Rayakan Hari Anak Internasional, Zippy Kampanyekan We Go Together

"Bappenas menilai bahwa kerjasama dengan mitra pembangunan seperti FAO akan mempercepat upaya rehabilitasi dan rekonstruksi terutama sektor untuk pangan dan pertanian," ungkap Nono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI