Suara.com - Heboh Nikah Sedarah, Pakar : Waspada Risiko Keturunan Cacat
Kasus pernikahan sedarah kembali bikin geger. Kejadian ini terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan, dimana seorang kakak menikahi adik kandungnya sendiri.
Kejadian bermula saat Hervina melaporkan suaminya, Ansar (32) karena menikahi adik kandungnya sendiri.
"Saya lihat video resepsi pernikahan Ansar dengan adiknya sendiri di Kalimantan. Selain itu, ada juga surat pernyataan dari mertua saya atau ayah kandung mereka," seru Hervina.
Baca Juga: Heboh Nikah Sedarah: Ansar Nikahi Adik Kandung, Istri Sah Lapor Polisi
Setelah mengetahui sang suami menikahi adik kandung, Hervina lantas melaporkan hal tersebut kepada Polres Bulukumba, Senin (1/7) awal pekan ini.
“Saya lihat video resepsi pernikahan Ansar dengan adiknya sendiri di Kalimantan. Selain itu, ada juga surat pernyataan dari mertua saya atau ayah kandung mereka. Pernikahan itu digelar karena adiknya sudah hamil duluan oleh Ansar,” jelas Hervina.
Sebelum Anda benar-benar membayangkan bahagia, atau nikmatnya menikahi saudara atau sepupu yang kini makin cantik, atau garis keturunan yang sangat dekat seperti kakak beradik, kenali dulu bahwa banyak bahaya yang menghampiri kelak terutama dari sisi medis.
Lalu apa benar pernikahan sedarah (garis keturunan yang dekat) berisiko mendatangkan keturunan yang cacat?
Pernikahan sedarah yang dimaksud adalah antar sepupu, satu marga atau yang garis keluarganya dekat seperti kakak beradik.
Baca Juga: Lebaran Usai, Tren Pencarian ''Menikah dengan Sepupu'' Selalu Populer
Pernikahan sedarah mulai banyak terjadi ketika pasangan baru sadar setelah merunut garis keluarganya. Pernikahan sedarah juga terjadi pada Charles Darwin yang menikah dengan sepupu pertamanya Emma.
“Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk mencegah terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-anaknya kelak,” ujar Debra Lieberman dari University of Hawaii, seperti dikutip dari LiveScience.
Lieberman menuturkan setiap orang mewarisi sebuah gen buruk, dan salinan gen buruk yang akan ditularkan kepada anak ini akan tertutup jika Anda menikah dengan orang lain (karena ada gen normal dari orang lain yang mengisi setelah menikah dengan Anda).
"Nah jika Anda menikah dengan saudara kandung atau saudara sedarah yang sangat dekat, ini bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan mendapatkan dua salinan gen buruk yang dihasilkan dari masing-masing individu, dan salinan gen buruk ini akan bersatu kepada anaknya kelak, sehingga pasti ada beberapa masalah yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek,dan sebagainya," beber Lieberman.
Profesor Alan Bittles, direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia telah mengumpulkan data mengenai kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan antara sepupu dari seluruh dunia.
Diketahui bahwa adanya peningkatan risiko tambahan kematian sekitar 1,2 persen dibandingkan pernikahan bukan saudara dekat.
Sementara itu untuk cacat lahir terdapat peningkatan risiko sekitar 2 persen pada populasi umum dan 4 persen pada pernikahan yang orangtuanya memiliki kekerabatan dekat.
Berbagai macam masalah yang terjadi seperti kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan kondisi neurodegeneratif.