Suara.com - Belum lama ini sebuah restoran di Afrika Selatan sedang jadi perbincangan hangat publik.
Bukan menyediakan pizza Hawaii atau Margherita, restoran ini punya ganja sebagai penyedap hidangannya.
Dilansir Suara.com dari laman Asia One, Senin (1/7/19) pendiri Col'Cacchio di Cape Town ini merasa bangga memiliki menu pizza ganja.
"Kami senang dan bangga menjadi restoran pertama di Afrika Selatan yang meluncurkan pizza ganja," ungkap Kinga Baranowska.
Baca Juga: Tak Perlu Ribet, Pesan Pizza Kini Bisa Lewat Layar Monitor Mobil
"Kami selalu memiliki tujuan inovatif dengan menawarkan menu kepada pelanggan kami dengan tren positif kesehatan baru," imbuhnya.
"Ini tidak akan membuatmu pusing. Tapi pada akhir makananmu, kau akan mulai merasakan efek menenangkan (CBD) minyak ganja," tutur Mike Saunders pendiri firma yang memasok restoran kepada media lokal.
Pizza ganja ini berisi topping daging, zucchini panggang serta basil segar ini dibanderol seharga 125 rand atau senilai Rp 125 ribu.
Restoran ini mulai menawarkan menu barunya usai amandemen serta peraturan penggunaan ganja pribadi di Afrika Selatan.
September lalu, pengadilan konstitusi di Afrika Selatan mengesahkan konsumsi ganja untuk penggunaan pribadi setelah perdebatan panjang.
Baca Juga: Ingin Menawarkan Sesuatu yang Unik, Restoran Ini Menjual Pizza Aardvark
Bulan Mei, pemerintah memutuskan untuk melegalkan konsumsi minyak ganja harian sebanyak 20 miligram per orangnya.
Seorang pengacara bernama Ricky Stone, seorang spesialis dalam undang-undang ganja, mendesar restoran untuk melangkah hati-hati mengikuti keputusan yang ada.
"Aturan ini relatif baru, masih banyak hal yang belum diketahui secara jelas," sebut Stone.
"Misalnya, penjualan CBD memang sah, penggunaan hariannya 20 miligram per hari. Tapi lain lagi ketika Anda membeli pizza, katakanlah empat, maka Anda sama saja mengonsumsi CBD 80 miligram secara ilegal," tutup Stone.