Suara.com - Sebagai salah satu hari besar umat Kristen, perayaan Paskah biasanya identik dengan hal-hal yang bersifat keagamaan. Namun, lain halnya jika kamu mengintip festival bernama Carnival de Oruro yang ada di Bolivia ini.
Seperti namanya, festival ini dilakukan di kota bernama Oruro yang terletak di daerah pegunungan Bolivia.
Carnival de Ouro sendiri sudah lama ada dan menjadi tradisi setempat, bahkan sejak sebelum agama Kristen masuk ke sana.
Berabad-abad lalu, festival ini merupakan festival berbau paganisme yang menyertakan aneka macam kostum, iringan musik, dan tarian bersama karakter iblis.
Baca Juga: Sedih, Festival Ini Batal Gara-gara Song Joong Ki dan Song Hye Kyo Bercerai
Sebut saja sosok iblis Lucifer yang dikenal sebagai iblis terkuat. Kemudian ada pula sosok El Tio, iblis bawah tanah yang berperan sebagai penguasa logam dan mineral dalam bumi sekaligus pengawas pada penambang.
Dilansir Suara.com dari berbagai sumber, hal inilah yang membuat para penduduk Oruro merayakan festival menari bersama iblis tersebut.
Mengingat sebagian besar penduduk Oruro adalah penambang, festival ini merupakan cara untuk membuat iblis El Tio tidak marah saat mineral dan logam miliknya diambil.
Namun, seiring dengan pendudukan Spanyol dan masuknya agama Kristen, festival ini sempat mendapat pertentangan. Bahkan, festival ini sempat dilakukan diam-diam dengan menyembunyikan tokoh dewa-dewi Andes di balik kedok tokoh agama kristen.
Meski begitu, pada akhirnya agama Kristen pun mengizinkan agar tradisi ini dilangsungkan dalam bentuk 'kolaborasi' dengan hari besar keagamaan.
Baca Juga: Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Kembali Digelar
Hal ini dilakukan agar masyarakat setempat dapat lebih mudah menerima agama yang baru masuk ke dalam lingkungan mereka.