7 Pertanyaan Sebelum Nikah, Nomor 1 Cara Menjawab Jika Ditanya Keperawanan

Jum'at, 28 Juni 2019 | 21:00 WIB
7 Pertanyaan Sebelum Nikah, Nomor 1 Cara Menjawab Jika Ditanya Keperawanan
Ilustrasi (Foto: visualphotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 7 Pertanyaan Sebelum Nikah, Nomor 1 Cara Menjawab Jika Ditanya Keperawanan

Seberapa yakin kamu menikah dengan dia? Apa kamu sudah mengenal seluk beluk tentang dirinya? Ingat lho pernikahan bukan mainan, jadi pastikan dulu kamu dan dia saling mengenal serta sudah terbuka soal apa pun satu sama lain.

Sebab, lebih baik mengetahui sekarang daripada saat sudah terlanjur menikah. Demi menghindari masalah besar, ada beberapa yang harus di ajawab jujur satu sama lain calon pasangan sebelum menikah. Seperti dilansir Familyshare, Jumat (28/6/2019), berikut pertanyaan yang harus dijawab jujur sebelum menikah.

7. Agama

Baca Juga: YouTuber Cantik Ini Bersikeras Menjaga Keperawanan, Alasannya Simpel

Ilustrasi salat berjamaah (Alarabiya.net)
Ilustrasi salat berjamaah (Alarabiya.net)

Tanyakan, “apa agamamu?” sebelum menikah. Keyakinan yang seiman sangat penting dalam hidup dan pernikahan. Sebelum merencanakan menikah, pastikan agama tidak menjadi penghalang pernikahan. Sebab, ada agama yang melarang penganutnya menikah beda agama.

6. Asal

Bukan untuk membandingkan, tetapi mengetahui karakteristik seseorang bisa lewat latar belakang di mana ia dibesarkan. Orang yang dibesarkan di kota kecil memiliki pengalaman berbeda dari yang dibesarkan di kota besar. Apalagi jika calon pasangan mu berasal dari negara yang berbeda.

5. Rencana tinggal

Ilustrasi rumah (shutterstock)
Ilustrasi rumah (shutterstock)

“Dimana nanti akan tinggal? Ketahuilah ini bukan masalah sepele. Terkadang urusan pekerjaan atau sekolah bisa membawa kamu ke suatu tempat. Jika mengetahui ini di awal, setidaknya kamu bisa  memutuskan bersama akan tinggal dimana nantinya setelah mnenikah.

Baca Juga: Jual Keperawanan di Situs Online, Gadis Asal Indonesia Ini Laku Miliaran

4. Rencana punya anak

Ada banyak hal yang bisa orangtua ajarkan kepada anak-anak tentang nila-nilai Ramadan. (Shutterstock)
Ada banyak hal yang bisa orangtua ajarkan kepada anak-anak tentang nila-nilai Ramadan. (Shutterstock)

“Mau punya anak berapa?” Ini penting ditanyakan. Sebeb menyangkut kesanggupan. Jika Anda ingin punya anak dua, tapi pasangan ingin delapan, maka Anda bisa menolak dari sekarang.

3. Pola asuh anak

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)

Jangan sampai saat sudah menikah kamu dan dia bentrok karena soal pola asuh anak. Sepakati dulu pola seperti apa yang akan diterapkan dalam keluarga.

2. Hobi

Mengetahui apa yang akan dilakukan pasangan saat waktu luang sangat penting dalam pernikahan. Kalau kamu dan dia punya hobi berlawanan, maka rencana menikah tidak dapat dilanjutkan. Ingat, masalah sepele bisa menjadi konflik hebat.

1. Jujur soal perawan, perlukah?

Masalah besar yang dihadapi banyak perempuan setelah menikah atau menjelang menikah adalah adanya pertanyaan masih perawan atau tidak. 

Dilain kesempatan, menurut Dr Mahindra Vatsa, dokter kandungan dan konselor seks, sikap mental seperti ini sebagian besar karena nilai-nilai tradisional masih sangat tertanam dalam diri kita. Ia menyebut mentalitas lelaki seperti ini menghambat kehidupan banyak perempuan.

"Salah satu pertanyaan paling umum yang saya dapatkan, sampai saat ini, adalah 'bagaimana saya tahu bahwa pengantin atau pacar saya masih perawan?" Satu-satunya jawaban yang saya miliki untuk pertanyaan tersebut adalah bahwa tidak ada cara untuk mengetahuinya," kata dr Vatsa. 

Menurut dia, itu hanya ego laki-laki dan keluarganya, yang menghasilkan tuntutan tidak realistis tersebut. Bagaimana kemudian, apakah budaya tradisional kita tidak menghambat pasangan terlibat dalam seks pra-nikah?

"Setelah pasangan menjalani lamaran, itu seperti lisensi untuk menikah, sehingga mereka merasa bahwa mereka dapat melakukan segalanya," jelasnya. 

Sementara itu seksolog dr Rajan Bhonsle menjelaskan bahwa dalam suatu hubungan, jika pasangan Anda adalah telah mengakui dia pernah melakukan hubungan seksual di masa lalu, ini adalah hal yang baik, karena kepercayaan dan kejujuran adalah segalanya. 

"Jika seorang perempuan mengaku dan menjawab jujur memiliki masa lalu yang aktif secara seksual, Anda tidak harus melawannya. Kenyataan bahwa dia bahkan mengakuinya, itu berarti dia jujur dan itu harus dihargai," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI