Viral Pria Mirip Mumi Selamat dari Serangan Beruang, Ini Faktanya

Jum'at, 28 Juni 2019 | 17:35 WIB
Viral Pria Mirip Mumi Selamat dari Serangan Beruang, Ini Faktanya
Ilustrasi beruang. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa hari silam, kabar mengenai seorang pria yang ditemukan anjing pemburu dan diselamatkan dari gua dalam kondisi mirip mumi beredar di jagat maya.

Lewat laman Dailymail, disebutkan jika pria asal Rusia yang bernama Alexander itu mengalami serangan beruang di Republik Tuva. Tak cuma diserang, Alexander juga 'disimpan' oleh beruang di dalam gua untuk dimakan nanti.

Saat itu, disebutkan pula bahwa beruang kerap menyimpan hasil buruan mereka selama berminggu-minggu sebelum akhirnya dimakan.

Kisah Alexander ini pun dengan cepat menjadi viral, serta banyak yang menyebutnya sebagai keajaiban.

Baca Juga: Sempat Viral, Rumah di Atas Mal Thamrin City Punya IMB, Ini Buktinya

Viral pria mirip mumi setelah diserang beruang
Viral pria mirip mumi setelah diserang beruang

Namun, terlepas dari berita yang beredar, sebuah fakta menghebohkan tentang insiden tersebut telah diungkap oleh The Independent seperti dilansir dari Express.

Hal ini karena insiden serangan beruang tersebut rupanya hanya rekaan semata alias berita palsu.

Menurut salah satu juru bicara Kementerian Kesehatan di Republik Tuva, pihaknya menyatakan jika mereka tidak bisa mengonfirmasi adanya kejadian macam itu di Tuva.

Di sisi lain, berita itu sendiri awalnya menyebar dari portal Eurasia Daily.

Saat ditanyakan, Eurasia Daily menyebutkan bahwa mereka menerima video pria mirip mumi itu dari media lokal. Sementara, media lokal mengaku jika mereka mendapatkannya dari kisah seorang pemburu binatang di media sosial.

Baca Juga: Viral Pernikahan Sederhana Bikin Haru, Mas Kawin Cuma 3 Butir Telur Ayam

Ilustrasi informasi palsu alias hoaks. [Shutterstock]
Ilustrasi informasi palsu alias hoaks. [Shutterstock]

Akibat berita palsu ini, polisi Tuva pun sudah menghubungi media dan menuduh mereka melakukan pemalsuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI