Bikin Cacat Wajah Kliennya, Terapis Kecantikan Ini Dijuluki Titisan Neraka

Kamis, 27 Juni 2019 | 06:10 WIB
Bikin Cacat Wajah Kliennya, Terapis Kecantikan Ini Dijuluki Titisan Neraka
Ilustrasi suntik botox. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Walau menjadi prosedur kecantikan favorit, nyatanya suntik botox dan filler memang berisiko tinggi. Seorang terapis kecantikan bernama Natalia Korosteleva bahkan dilaporkan telah membuat wajah ratusan wanita menjadi cacat hingga dijuluki seperti titisan neraka.

Dilansir dari The Sun, Natalia diketahui menyuntikkan bahan berbahaya yang diimpor dari Ukraina. Tak tanggung-tanggung, korban wanita asal Rusia ini telah mencapai setidaknya 500 orang.

Seorang aktris Rusia dikabarkan menjadi salah satu korban. Wajah sang aktris pun rusak hingga dia tidak bisa menerima pekerjaan apapun lagi karena penampilannya dirasa minus.

Satu orang korban mengaku pipinya bengkak hingga perlu melakukan 25 kali operasi untuk pemulihan. Ada pula korban yang mengalami gangguan saraf hingga cacat permanen pada wajahnya.

Baca Juga: Botox Tanpa Suntik, Hilangkan Kerut Tanpa Sakit

Terapis kecantikan gadungan itu pun dilaporkan ke pihak berwajib dan telah divonis dengan hukuman penjara 5,5 tahun.

Ilustrasi suntik botox. (Foto: shutterstock)
Ilustrasi suntik botox. (Foto: shutterstock)

Natalia terbukti menyuntikkan silikon cair dan bipolimer pada wajah pasiennya. Keduanya merupakan bahan berbahaya dan telah dilarang beredar di Rusia serta beberapa negara lain. Hal itu mengingat efek sampingnya yang dapat menyebabkan peradangan kronis dan rasa sakit parah. 

Ilustrasi perawatan kulit dengan terapi suntik, botox, memutihkan kulit. (Shutterstock)
Ilustrasi perawatan kulit dengan terapi suntik, botox, memutihkan kulit. (Shutterstock)

Penyidik Kirill Revyako mengungkapkan bahan itu sangat berbahaya apabila digunakan di bibir maupuan bagian wajah lain.

"Konsekuensinya amat buruk, termasuk kerusakan pada otot-otot wajah. Dia menyuntikkannya ke klien dengan kedok bahwa bahan ituadalah hyaluronic acid yang aman," ujar dia.

Baca Juga: Di Inggris, Wajib Tes Kesehatan Mental Sebelum Melakukan Botox dan Filler

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI