Suara.com - Sandra Dewi tengah menanti kelahiran buah hatinya yang kedua. Kini usia kehamilan Sandra Dewi sudah menginjak usia delapan bulan. Namun siapa sangka bahwa ini bukan kehamilan keduanya. Sebelum melahirkan Raphael Moeis (16 bulan), Sandra Dewi mengaku bahwa ia pernah mengalami kehamilan kosong atau blighted ovum.
"Baru kali ini saya mengungkapkan kalau saya pernah alami blighted ovum setelah menikah. Jadi ketika nikah awal November, kemudian saya honeymon, saya pulangnya positif. Ternyata ketika saya cek itu blighted ovum. Janin tidak berkembang, wah, hancur dunia rasanya, jadi semakin cemas dan galau, stres," ujar Sandra Dewi di sela-sela peluncuran buku 'Hamil & Parenting Tanpa Galau' di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Sandra Dewi mengatakan bahwa ketika tahu kehamilannya tidak berkembang, ia segera mendapatkan tindakan untuk memulihkan kandungannya. Oleh dokter, Sandra diminta untuk istirahat selama tiga bulan sebelum melakukan program kehamilan selanjutnya.
Baca Juga: Kehamilan Istri Lee Jeong Hoon Sempat Bermasalah
Sandra pun bersyukur bahwa ketika tiga bulan kemudian ia kembali dipercaya Yang Maha Kuasa untuk hamil. Namun tentu saja ada rasa ketakutan yang dipendamnya mengingat kehamilan pertamanya gagal berkembang.
"14 hari setelah mens, saya coba lagi dan akhirnya dapat lagi, tapi masih galau apa saya bisa menghasilkan anak yang sehat. Nanya sama semua orang. Takut gagal lagi. Untungnya Raphael tumbuh sehat dan berhasil," imbuh Sandra.
Kini di tengah kehamilan anak keduanya, Sandra mengaku galau karena merasa bersalah dengan Raphael yang baru menginjak usia 16 bulan.
"Kehamilan sekarang ada galaunya. Yang pertama merasa bersalah sama anak yang pertama, karena masih ASI dan harus berbagi sharing. Saya merasa bersalah karena masih dikasih ASI 100 persen. Dia tau ini adik bayi, tapi ketika keluar nanti belum tahu responnya seperti apa," tandas istri Harvey Moeis ini.
Baca Juga: Derita Penyakit Kehamilan, Wanita Ini Muntah 50 Kali Sehari Selama 9 Bulan