Suara.com - Mencecap Lezatnya Mie Karet Lochupan ala Udon di Bakmi Kukuh Petogogan
Pencinta bakmi, tentu tahu dong jika makanan satu ini punya beragam jenis yang bisa dipilih sesuai selera, salah satunya adalah bakmi karet.
Dibandingkan jenis bakmi lain, bakmi karet cukup berbeda dan spesial, karena seperti namanya, bakmi ini memiliki tekstur seperti karet yang tebal dan lebih kenyal. Apalagi, bakmi karet juga biasanya terdiri dari berbagai bentuk, mulai dari mi lebar, mi kecil, mi halus hingga mie keriting.
Nah, salah satu bakmi karet yang patut Anda cicipi adalah Bakmi Kukuh yang berada di Jalan Wijaya 1, No. 22, Petogogan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Hotman Paris Ajak Nia Ramadhani Cari Bakmi Naik Lambo, Warganet Salfok
Meski baru saja dibuka pada 17 Juni lalu, restoran bakmi ini sukses menarik perhatian para pencinta bakmi. Menurut pemiliknya, Luciano Kai, dirinya harus memberanikan diri untuk membuka restoran bakmi non halal di kawasan Jakarta Selatan.
"Pertama, bakmi karet rasanya sudah banyak di Jakarta Utara, Barat atau Pusat. Apalagi yang mengandung pork. Tapi di Selatan, saya kira jarang. Di kawasan ini rata-rata makanan halal saja. Akhirnya kita beranikan diri buka di sini, tapi respon orang-orang ternyata poaitif sekali," ungkap lelaki yang akrab disapa Kai ini pada Suara.com.
Sebenarnya, kata Kai, sebelum membuka restoran, Bakmi Kukuh merupakan usaha rumahan yang dibuat keluarganya di kawasan Jakarta Timur. Bakmi buatan ayah Kai ini dijual melalui online.
Kenapa namanya Kukuh, kai melanjutkan, jika 'Kukuh' dalam istilah China sendiri berarti bibi.
Baca Juga: Pernah Punya Usaha Bakmi, Baim Wong Akui Sulitnya Mengurus Sertifikat Halal
"Jadi sejarahnya, kita waktu anak-anak dulu senang mie instan. Tapi karena tidak boleh sering-sering, ada kandungan MSG nya, kita dibatasi makan mi instan. Karena tante dan ayah bisa buat bakmi, kalau mau makan mie instan, akhirnya dibikinin bakmi sama ayah. Makanya kita bilang 'mau bakmi Kukuh'. Di situ mulainya," ujar dia lagi.
Jelang dewasa, Kai dan sodaranya yang lain semakin sering meminta bakmi buatan ayah mereka, yang ternyata cukup disukai oleh teman-teman mereka. Hingga akhirnya, teman-temannya pun mulai memesan dan membelinya.
Dari sanalah usahanya mulai berkembang dan Kai memberanikan diri untuk membuka restoran pertamanya pada pertengahan Juni lalu.
Bakmi Kukuh sendiri memiliki jenis mi yang beragam, yang bisa dipilih sesuai keinginan, yakni bakmi lebar, bakmi halus, bakmi kecil, lochupan dan shirataki.
"Semuanya beda-beda. Kalau bakmi kecil, lebih tebal dan kenyal. Kalau yang bakmi halus cocok bagi mereka tidak suka mie padat. Dimasaknya biasanya rada lembek seperti mie tradisional. Sedangkan yang lebar teksurnya lebih tipis dan kenyal," ujar dia menjelaskan.
Untuk memberi perbedaan, Bakmi Kukuh juga menyajikan menu andalan Lochupan mie yang terbuat dari bahan utama tepung beras. Mie ini terlihat lebih besar dan tebal dari mie yang lain, tepatnya mirip seperti udon.
Sedangkan shirataki disediakan Bakmi Kukuh untuk pelanggan ingin mengonsumsi mie rendah kalori. Shirataki sendiri memang tengah ngetren di kalangan pelaku diet karena setiap 100 gram shirataki disebut hanya mengandung 15 kalori, 0.02 gram lemak dan 3.44 gram karbohidrat dan 0.19 gram protein.
Nah seluruh mie tersebut, kata Kai nantinya akan diberikan topping ayam kampung iris, babi cincang jamur atau campuran antara keduanya.
Selain potongan daging ayam dan babi, ada pula kriuk babi dan ayam yang membuat bakmi ini semakin nikmat disantap. Saat pesanan datang, kepulan asap dengan aroma kaldu yang cukup menyengat pasti membuat Anda tergiur untuk mencicipinya.
Menurut beberapa tamu, tekstur bakmi karet di restoran ini cukup 'chewy' dan pas di lidah. Apalagi saat bercampur dengan potongan daging yang lembut, rasanya semakin lengkap. Jangan lupa tambahkan sambal dan saos untuk melengkapi kegurihan rasa semangkok bakmi karet di sini.
Seporsi bakmi dihargai mulai Rp50-60 ribu. Tertarik mencicipi bakmi karet di Selatan Jakarta, yuk kunjungi Bakmi Kukuh!