Suara.com - 69 Persen Pelaku Kencan Online, Wujudkan Hubungan di Dunia Nyata
Tak diragukan lagi bahwa media sosial berperan pendting dalam mengawali, membangun, dan mengakhiri suatu hubungan. Bagaimana tidak, ketika smartphone menjadi hal pertama dan terakhir yang kita lihat, mulai dari pagi hari hingga malam. Inilah alasannya media sosial pun sangat mempengaruhi suatu hubungan.
“Selfie, like, comment, follower, stories, filter, match, media sosial dan jargon-jargonnya ada di mana-mana dan tidak dapat dihindari,” kata Melissa Hobley, CMO OkCupid dalam siaran persnya kepada Suara.com, Rabu (26/6).
Saat ini, bertemu dan mengawali suatu hubungan dengan seseorang melalui media sosial, pesan instan, dan situs kencan online sudah menjadi hal yang wajar.
Baca Juga: Berlanjut, Miliuner yang Cari Jodoh Lewat Baliho Ini Akhirnya Berkencan
Platform online seperti menjadi sebuah alat bantu sosial, yang memungkinkan orang untuk memulai suatu interaksi hanya dengan kelihaian kata-katanya, ketimbang harus melalui proses interaksi tatap muka yang terkadang dapat membuat seseorang menjadi sangat canggung dan malu. Media sosial dengan caranya menghilangkan beberapa tantangan sosial dan memberikan kebebasan dari risiko penolakan, serta memperbolehkan orang untuk saling mengenal sesuai dengan apa yang ingin mereka perlihatkan saja.
Namun, berkomunikasi melalui cara-cara yang sudah sangat terencana dan bahkan terkesan dibuat-buat seperti itu dapat menciptakan sebuah keakraban, atau bahkan menciptakan rasa tidak aman dan kecemasan sosial. Contohnya, beberapa orang mungkin berpikir kalau teman kencannya akan lebih menyukai “dirinya di dunia online” dibandingkan dengan “dirinya di dunia nyata” yang mungkin penuh dengan kekurangan.
“Pada akhirnya sangat penting untuk membawa semua ke dalam kehidupan nyata, ketika kamu telah mencapai tingkat tertentu dalam suatu hubungan dengan orang yang kamu temui secara online,” Melissa menambahkan.
“Salah satu trik untuk melanjutkan pendekatan yang sudah dilakukan secara online ke dunia nyata adalah dengan meningkatkan medium interaksinya secara perlahan; mulai dari situs kencan ke media sosial, diikuti dengan pesan instan, lalu telepon, dan kemudian akhirnya menentukan waktu dan tempat untuk bertemu.”
Hal ini juga disetujui oleh mayoritas pengguna OkCupid di Indonesia, sebanyak 69% dari mereka memilih untuk bertemu langsung dengan orang yang mereka temui secara online. Sehingga mereka dapat lebih saling terbuka untuk berbagi cerita pribadi atau curhat, melakukan percakapan yang lebih mendalam, dan membangun kedekatan lebih lanjut.
Baca Juga: Grafik Pacar Leonardo DiCaprio, Anti Kencan dengan Wanita di Atas 25 Tahun
Hal ini mungkin yang menjadi alasan kenapa masyarakat Indonesia pada umumnya tidak terlalu merasa terganggu ketika pemerintah menerapkan pembatasan akses ke beberapa fitur media sosial – seperti mengirim gambar dan video – selama beberapa hari pada saat kerusuhan bulan Mei lalu, yang disebabkan oleh adanya ketidakpuasan dari pendukung salah satu calon presiden.