Rotan hingga Tanaman Rawa, 4 Kuliner Khas Kalimantan dari Bahan Tak Terduga

Rabu, 26 Juni 2019 | 09:57 WIB
Rotan hingga Tanaman Rawa, 4 Kuliner Khas Kalimantan dari Bahan Tak Terduga
Ilustrasi (Wikimedia Commons Stu Spivack)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan masyarakat Indonesia namanya, jika tidak cerdik menyiasati keadaan, termasuk mengolah beragam makanan dari bahan-bahan tak terduga.

Seperti halnya aneka kuliner berbahan jeroan yang mudah ditemukan di berbagai sudut Nusantara, di Indonesia terdapat beragam kuliner yang diolah dari varian tanaman, buah dan vegetasi yang bagi sebagian orang, tak terbesit sekali pun akan menyantapnya di meja makan.

Seperti deretan kuliner khas Kalimantan yang dihimpun Suara.com di sini. Apa saja?

Juhu umbut rotan dari rotan muda

Baca Juga: Berlibur ke Lombok, Menyantap 4 Kuliner Legendaris Khas Pulau Seribu Masjid

Juhu umbut rotan, olahan sayur khas Kalimantan Timur ini memiliki tekstur serupa sayur rebung.

Teksturnya yang lembut berasal dari tunas tanaman rotan muda yang oleh masyarakat setempat disebut umbut.

Saat tunas ini dimasak, duri-duri pada batang rotan dibuang terlebih dahulu.

Umbut kemudian diolah bersama aneka rempah macam kunyit dan santan bertekstur cukup kental.

Cita rasanya yang gurih dan manis, kian lezat disantap bersama varian lauk macam ayam goreng, ikan patin bakar, bertemankan sambal serai dan sayur terong.

Baca Juga: Wirosani, Tempat Kulineran Khas Desa di Tengah Sawah Yogyakarta

(Instagram Irsyad Waluyo)
(Instagram Irsyad Waluyo)

Selain itu, masyarakat Kalimantan juga kerap menyantap juhu umbut rotan bersama manday, olahan kulit cempedak khas Borneo.

(Instagram Iwindia S)
(Instagram Iwindia S)

Juhu umbut rotan sendiri merupakan kuliner warisan leluhur Suku Dayak. Dahulu, leluhur kaum Dayak mencabut sendiri rotan di hutan tropis yang menyelimuti belantara Kalimantan dan mengolahnya jadi beraneka olahan kuliner.

Manday dari cempedak

Tanaman ini tumbuh subur di kawasan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Mayoritas masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai cempedak.

Buah yang penampakannya nyaris menyerupai nangka ini memiliki tekstur lebih lembut dan wangi dengan cita rasa yang begitu manis dan lezat.

Di beberapa daerah di Indonesia, buah ini dijuluki sebagai nangka beurit, nongko cino, cubadak hutan, dan tiwadak.

Cempedak dapat diolah menjelma bermacam olahan kuliner. Di Kalimantan Selatan misalnya, cempedak diolah menjadi makanan gurih nan menggugah, manday. Lauk yang pas disantap bersama nasi hangat.

(Instagram Ika Slanky 86)
(Instagram Ika Slanky 86)

Manday, kuliner khas Kalimantan Selatan ini menggunakan kulit cempedak yang diawetkan sebagai bahan dasar pembuatannya.

Untuk membuat manday, kulit cempedak harus diawetkan terlebih dahulu menggunakan air yang dicampur garam, lantas ditutup rapat dalam waktu yang cukup lama.

(Instagram Nisya 1334)
(Instagram Nisya 1334)

Konon semakin lama diawetkan, rasa manday kian istimewa. Setelah selesai diawetkan, manday dapat dimasak dengan bermacam cara, digoreng, digulai bahkan dibakar.

Gangan humbut dari bambu muda

Gulai sayur tradisional khas Kalimantan Selatan ini memiliki cita rasa manis nan gurih. Masyarakat setempat menyebutnya gangan humbut.

Perpaduan rebung (bambu muda) dan iga sapi dengan siraman kuah nan kaya rempah ini membuat siapa saja mudah jatuh hati dengan kelezatannya.

Makanan bersantan yang kian sempurna disantap bersama nasi hangat ini kerap disajikan saat acara hajatan dan perkawinan di Kalimantan Selatan.

(Instagram Delicious Indonesian Food)
(Instagram Delicious Indonesian Food)

Untuk membuatnya pun cukup mudah. Langkah pertama, cuci bersih ½ kg iga sapi dan 3 ons rebung yang telah dipotong sesuai selera.

Rebus potongan iga sapi hingga matang, dan simpan air sisa rebusannya untuk membuat kaldu sekitar setengah liter.

Selanjutnya, panaskan minyak kemudian tumis bumbu yang sudah dihaluskan, terdiri dari 6 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, ½ sdt jintan, 1 sendok makan ketumbar, 2 cm kunyit yang dibakar, 2 buah cabai merah keriting, 2 buah cabai merah besar hingga 2 butir kemiri yang disangrai.

Campurkan ke dalam tumisan, 1 cm lengkuas yang ditumbuk, dan 2 lembar daun salam hingga aroma harum menyerbak.

Lalu masukkan iga sapi yang telah direbus dan aduk hingga rata.

(Instagram Dapur Halal Mama Aisy)
(Instagram Dapur Halal Mama Aisy)

Setelahnya, tambahkan 1 ons parutan kelapa yang telah disangrai dan dihaluskan. Aduk hingga merata.

Tuangkan air kaldu bersama 3 ½ sendok teh garam dan 1 sendok teh gula pasir. Masak hingga mendidih.

Setelah mendidih, tambahkan 1 liter air, ¾ liter santan dan potongan rebung. Aduk dan masak hingga benar-benar matang.

Gangan humbut khas Kalimantan Selatan pun siap dihidangkan!

Tumis kalakai dari tanaman rawa kalakai

Kalakai, tanaman sejenis paku-pakuan ini mudah ditemukan tumbuh di sepanjang rawa Kalimantan.

Oleh masyarakat setempat, kalakai kerap diolah menjadi bahan tumisan maupun sup.

Cita rasanya yang gurih, teman santap yang sempurna bersama nasi hangat dan aneka lauk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI