Ingin Punya Jantung Sehat? Yuk Rajin Pergi Traveling

Selasa, 25 Juni 2019 | 11:11 WIB
Ingin Punya Jantung Sehat? Yuk Rajin Pergi Traveling
Traveling berkualitas atau seadanya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai ajang melepas penat dan stres dari rutinitas sehari-hari, ada berbagai macam manfaat traveling yang bisa kita peroleh.

Baru-baru ini, sebuah studi yang dipublikasikan oleh jurnal Psychology and Health pun menunjukkan bahwa traveling ternyata baik untuk kesehatan jantung.

Seperti dilansir dari laman Indian Express, Bryce Hruska selaku asisten profesor penelitian dari Syracuse University menyebutkan manfaat dari rajin pergi traveling.

"Kami menemukan jika orang-orang yang rajin liburan dalam 12 bulan terakhir memiliki risiko rendah untuk sindrom metabolik dan gejala metabolik," ujarnya.

Baca Juga: IKEA Siap Bayari Traveling ke Denmark, Syaratnya Harus Cari Arti Bahagia

"Sindrom metabolik adalah sekumpulan faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki, maka semakin tinggi risiko penyakit kardiovaskular," tambahnya.

Dengan kata lain, penelitian tersebut menyebutkan jika mereka yang rajin liburan punya lebih sedikit faktor risiko berkaitan dengan penyakit jantung.

Dalam studi tersebut, para peneliti melibatkan 63 orang karyawan yang memiliki jatah cuti tahunan untuk liburan.

Para karyawan ini kemudian harus menjalani tes darah serta melakukan wawancara seputar kebiasaan liburan dalam 12 bulan terakhir.

Hasilnya, studi itu menunjukkan jika risiko sindrom metabolik menurun seiring dengan banyaknya hari liburan yang diambil.

Baca Juga: Bikin Meradang, Pasangan Selebgram Ini Minta Sumbangan untuk Traveling

Oleh karena itu, para ilmuwan pun menyarankan agar semua orang menggunakan jatah hari libur yang tersedia bagi mereka.

"Salah satu poin penting yang harus diingat adalah 80 persen karyawan memiliki jatah cuti liburan, tapi kurang dari setengahnya yang menggunakan jatah cuti tersebut."

"Riset kami menunjukkan bahwa jika orang-orang menggunakan jatah cuti yang sudah diberikan pada mereka, maka hal itu akan berubah menjadi hal yang menguntungkan bagi kesehatan," simpul Bryce Hruska.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI