Suara.com - Pantiau, kuliner khas Bangka ini sekilas memiliki penampakan serupa kwetiau.
Bedanya, jika kwetiau diolah dengan cara digoreng dan disuguhkan dalam keadaan kering, pantiau ditumis bersama air putih dan disajikan dalam keadaan nyemek (sedikit berkuah).
Mie nya yang cukup tebal dengan tekstur menyerupai kwetiau diolah dari padanan ubi dan olahan daging ikan yang digiling.
Cita rasanya yang istimewa membuat mie khas Bangka ini menjelma salah satu kuliner favorit masyarkat setempat.
Baca Juga: Hotel Ambhara Gelar Festival Budaya dan Kuliner Jepang
Selain dapat ditemukan dijajakan pada banyak warung di Bangka, pantiau juga kerap disuguhkan pada berbagai acara penting macam kenduri maupun syukuran.
Sementara itu, namanya yang khas, berasal dari bahasa Hakka, salah satu etnis Tionghoa yang mendiami kawasan kepulauan Bangka.
Pantiau dalam bahasa setempat memiliki arti 'makanan setengah berat'. Berasal dari kata 'pan' yang berarti setengah dan 'tiau' yang merujuk pada 'berat'.
Nah, berlibur ke Bangka, jangan lupa cicipi kelezatan pantaiu ya!
Baca Juga: Cita Rasa Magis, Mendedah 4 Kuliner Legendaris di Surabaya